Padahal biasanya per bulannya Dedi hanya membayar sebanyak Rp 7 juta untuk tiga rumah tersebut.
Namun, bulan ini ia harus membayar sekitar Rp 10 juta rupiah.
Baca: Minta PLN Transparan Soal Kenaikan Tarif, Ketua MPR: Berikan Data Tagihan Listrik ke Masyarakat
Baca: Hindari Prasangka Buruk, Dedi Mulyadi: PLN Kirim Rincian Penggunaan Listrik Tiap Bulan ke Pelanggan
Baca: Banyak Keluhan Tagihan Listrik, Badan Siber dan Sandi Negara Akan Diminta Periksa Sistem di PLN
Yang artinya ia sendiri mengalami kenaikan tarif listrik sebanyak Rp 3 juta rupiah bulan ini.
"Listrik yang dipakai memang ada untuk kulkas, tapi mayoritas untuk lampu penerang, terutama untuk kandang domba. Tidak ada televisi. Nggak mungkin kan domba saya menonton televisi, drama korea," kata Dedi lantas tertawa.
Dedi mengatakan, PLN harus bisa menjelaskan kepada publik soal kenaikan tagihan listrik itu.
Ia pun mempertanyakan dari mana kenaikannya terebut berasal.
Misalnya, apakah kenaikan itu dari saklar kulkas, AC, lampu atau mesin.
Penjelasan terkait dengan rincian penggunaan listrik tiap pelanggan tersebut dilakukan untuk menghindari kecurigaan publik.
"Ini mah bukan urusan polatak-politik, ini mah urusan rumah tangga. Bahwa memang kenaikan listrik dialami semua orang, termasuk saya. Bulan ini naik sekitar Rp 3 juta," kata mantan bupati Purwakarta itu.
Dedi mengatakan, ia menyampaikan masalah itu bukan atas nama anggota DPR atau wakil ketua Komisi IV.
Sebab, bidang listrik adalah tanggung jawab Komisi VII.
"Namun ini atas nama saya sebagai warga. Sebagai kepala keluarga yang membayar tagihan listrik sampai naik Rp 3 juta," kata Dedi.
Baca: Delapan Butir Hasil Rapat PLN dengan DPR yang Membahas Lonjakan Tagihan Listrik
Baca: PLN Tegaskan Bengkaknya Tarif Listrik Pelanggan Disebabkan Meningkatnya Konsumsi selama Pandemi
Baca: Cari Penjelasan Listrik Gratis Bulan Juni dan Lonjakan Tagihan, DPR Akan Panggil Direksi PLN
Usulan Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Dedi pernah meminta PLN untuk bersikap transparan dalam hal tagihan listrik, apalagi banyak keluhan soal kenaikannya.
Ia meminta PLN untuk mengirimkan rincian pemakaian listrik dalam tagihan ke semua pelanggan setiap bulan.
Hal itu untuk menunjukkan transparansi PLN dan menghindari kecurigaan publik.
"Saya usulkan itu agar tidak terjadi prasangka yang buruk pada PLN," kata Dedi melalui sambungan telepon, Senin (15/6/2020).
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan jika PLN bisa mengirimkan rindian penggunaan pelanggan dengan berbagai cara.
Mulai dari laporan tertulis yang bisa dikirimkan lewat pos, email, dan SMS.
Kalau melalui SMS, PLN setiap bulan mengirimkan rincian penggunaan listrik ke nomor ponsel pemilik rumah.