TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah keluhan terkait klaim token listrik gratis PLN bulan Juni bermunculan.
Komisi VII DPR pun memberi respons terhadap persoalan tersebut.
Rencananya, Komisi VII DPR akan segera memanggil direksi PLN untuk meminta penjelasan terkait melonjaknya tagihan listrik pelanggan 1.300 VA ke atas.
Baca: DPR Bakal Panggil Direksi PLN untuk Minta Kejelasan Tagihan Listrik yang Melonjak Tajam
Baca: Mengeluh Tagihan Melonjak? Berikut Syarat Mendapat Keringanan Tagihan Listrik Bulan Juni dari PLN
Seperti dilansir oleh Kontan, anggota Komisi VII DPR, Maman Abdurahman menyampaikan, saat ini DPR masih memasuki masa reses.
Namun, setelah masa reses itu selesai, hal pertama yang akan dilakukan adalah memanggil direksi PLN.
"Pada kesempatan pertama, kami akan memanggil direksi PLN untuk meminta penjelasan kenapa tagihan naik," sebut dia seperti dilansir Kontan.co.id, Minggu (7/6/2020).
Adapun masa reses DPR berakhir pada akhir Juni 2020 ini.
Sebelumnya, General Manager PLN Disjaya, Doddy B Pangaribuan menyampaikan, dalam kondisi tertentu bisa saja tagihan yang dibayar oleh pelanggan berlebih.
"Dalam kondisi tertentu ada semacam penumpukan ada kelebihan bayar," jelas Doddy dalam konferensi pers virtual, Sabtu (6/6/2020).
Kendati demikian, Doddy memastikan dana kelebihan tersebut tidak akan hilang.
Melainkan akan dihitung untuk pengurangan pembayaran tagihan bulan berikutnya.
Di sisi lain, PLN mengungkapkan dalam pencatatan meteran listrik pelanggan pihaknya menggunakan jasa pihak ketiga.
Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN, Bob Saril bilang para petugas tersebut telah memiliki prosedur operasi standar seperti penyertaan bukti foto meteran listrik pelanggan dan peralatan yang memadai terlebih di masa pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Bob mengakui dalam pelaksanaan pencatatan listrik, petugas sering menemui sejumlah kendala yang membuat proses pencatatan tidak optimal.
"Semisal dirumah tersebut terkunci, atau ada anjingnya sehingga tidak bisa dicatat.
Kita gunakan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir," jelas Bob dalam konferensi pers virtual, Sabtu.
Baca: Direktur PLN Sebut Tagihan Listrik di Rumahnya Naik 100 Persen, Kini Harus Isi Voucher Tiap Bulan
Tak hanya itu, sejumlah pelanggan dengan alasan tertentu kata Bob terkadang hanya memberikan catatan di pagar rumah mengenai besaran pemakaian listrik, petugas akhirnya hanya menggunakan catatan itu sebagai bukti.
Namun ketika diverifikasi rupanya besarannya salah atau tidak sesuai realisasi konsumsi.
"Ketika kita konfirmasi ke palnggan, mereka bilang bukan dari mereka catatan itu," jelas Bob.
Ia pun mengharapkan pelanggan dapat lebih terbuka dan aktif demi membantu kinerja pencatatan meter.