Warga Makassar Heran Tagihan Listrik Mencapai Rp 19 Juta, Kementerian ESDM Buka Suara

Keluhan kenaikan tagihan listrik memang tengah marak terjadi sejak Juni lalu contohnya warga Makassar yang tagihannya mencapai Rp 19 juta.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-meteran-listrik.jpg
Tribun Pontianak
Ilustrasi meteran listrik


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Unggahan mengenai tagihan listrik seorang warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sempat viral di media sosial.

Lewat akun Twitter @ummudaardaa, pengguna daya listrik 900 watt itu heran tagihannya mencapai Rp 19 juta.

Merespon hal tersebut, Kementerian ESDM memastikan permasalahan yang dikeluhkan pelanggan tersebut sudah diselesaikan.

Direktur Bisnis dan Usaha Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, mengatakan, PLN telah melakukan penghitungan ulang terhadap tagihan pelanggan tersebut.

Berdasarkan hasil penghitungan ulang, PLN sepakat pelanggan hanya perlu membayarkan Rp 1.050.000.

"Solusinya sudah disepakati mekanismenya. Itu di Makassar, pelanggan hanya bayar Rp 1.050.000 dengan dicicil 4 kali per bulan. Jadi 200 ribu. Itu sudah clear," ujar Hendra, dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/8/2020).

Keluhan kenaikan tagihan listrik memang tengah marak terjadi sejak Juni lalu.

Baca: Tagihan Listrik Naik hingga Rp 3 Juta, Dedi Mulyadi: Masak Domba Saya Nonton Drama Korea

Baca: Minta PLN Transparan Soal Kenaikan Tarif, Ketua MPR: Berikan Data Tagihan Listrik ke Masyarakat

Kendati demikian, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, memastikan, naiknya tagihan listrik yang dialami sejumlah pelanggan selama masa pandemi ini terjadi bukan karena PLN salah pencatatan.

Melainkan karena adanya mekanisme penghitungan rata-rata tiga bulan saat wabah virus corona masuk Indonesia.

"Jadi enggak ada salah catat. Ini karena mekanisme pencatatan yang berbeda. Kalau pihak ketiga itu mau datang ke rumah, orang rumah belum tentu mau didatangin. Kan ini enggak mungkin, listrik jalan terus kan," katanya.

"Makanya ini yang diambil negara lain itu dengan rata-rata itu. Artinya, ini yang terbebankan ke rekening berikutnya," tambah Rida.

Rida menekankan, pengawasan pada PLN terutama soal tagihan listrik akan terus dilakukan.

Warga melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020)
Warga melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020) (Tribun Images/JEPRIMA)

Tagihan listrik Dedy Mulyadi sampai Rp 3 Juta

Setelah mengajukan usulan kepada PT PLN terkait dengan rincian penggunaan listrik ke tiap pelanggan, Dedi Mulyadi juga mengaku terkena dampak kenaikan tarif.

Kenaikan tagihan listrik ternyata dialami oleh semua orang, bukan hanya artis, masyarakat, tetapi juga termasuk dirinya.

Ia mengaku kaget tagihan listrik dari tiga rumahnya pada bulan Juni ini mengalami kenaikan signifikan, yakni Rp 3 juta.

Padahal, kata Dedi, listrik di rumahnya hanya dipakai untuk AC, kulkas dan lampu penerangan kandang domba.

"Saya juga kaget tagihan listrik saya juga naik. Ternyata kenaikan ini dialami semua orang," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Kamis (16/6/2020).

Dedi menjelaskan, kenaikan tagihan listrik itu berasal dari rumah pribadi, rumah di pesawahan dan rumah yang ada kandang dombanya.

Rata-rata kenaikannya mencapai Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per rumah.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved