TRIBUNNEWSWIKI.COM - Supermoon terbesar dan paling terang sepanjang 2020, telah terjadi Selasa (7/4/2020) malam, dan bisa diamati di berbagai penjuru dunia.
Menurut Observatorium Royal di Greenwich, London, Supermoon terjadi ketika bulan berada 10 persen lebih dekat dengan bumi, seperti diberitakan South China Morning Post.
Hal ini membuat bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya.
Supermoon semalam juga dikenal dengan supermoon pink atau merah muda.
Namun sayang, supermoon kali ini hanya menjadi penghias kota-kota yang sunyi, lantaran tengah dilakukan lockdown untuk mengatasi wabah Covid-19.
Meski demikian, supermoon menghadirkan cerita tersendiri di Tiongkok.
Baca: Satelit Jupiter - Io
Baca: Titan
Walau negara itu menjadi tempat awal tersebarnya pandemi virus corona, namun kini kondisinya semakin membaik.
Virus di negara itu sudah mulai terkendali.
Karenanya, warga tak hanya senang menyaksikan supermoon, melainkan juga menyambut negaranya yang perlahan mulai pulih dari pandemi.
"Situasi epidemi di Tiongkok semakin membaik. Ini mungkin mewakili sesuatu yang baik . Saya senang ketika saya melihatnya," Kata Warga Beijing, Ding Linlin, yang tengah menyaksikan supermoon kepada SCMP.
China yang Perlahan Pulih dari Pandemi
Tak khayal jika seorang warga itu mengatakan hal ini mewakili sesuatu yang baik.
Pasalnya, China perlahan mulai bisa mengendalikan laju penularan virus corona.
Bahkan China telah mencabut status lockdown Kota Wuhan, Rabu (8/4/2020).
Terhitung, Wuhan berada dalam lockdown selama 11 minggu, seperti diberitakan Time dari AP.
Kini pemerintah China mulai mengizinkan penduduk untuk beraktivitas seperti biasanya.
Hingga Rabu tengah malam waktu setempat, mereka yang sehat dan tidak memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19, maka bisa pergi tanpa memerlukan izin khusus.
Baca: Cerita Dokter Wuhan Atasi Covid-19: Terpaksa Abaikan Pasien Kritis, hingga Belajar di Tempat Kerja
Baca: Ada yang Tanpa Gejala, Peneliti Klaim Ribuan Kasus Positif Covid-19 di Wuhan Tak Tercatat
Bahkan, pertunjukan cahaya diadakan di kedua sisi Sungai Yangtze.
Tampak di jembatan dan gedung pencakar langit menampilkan gambar animasi petugas kesehatan yang berjibakuh merawat korban Covid-19.
"Kota Heroik" menjadi julukan yang diberikan oleh Presiden China Xi Jinping untuk kota yang menjadi awal kemunculan pandemi ini.
Lalu lintas bergerak dengan cepat melalui jembatan, terowongan, dan pintu tol yang baru dibuka kembali.
Sementara ratusan orang menunggu kereta pertama dan penerbangan ke luar kota, banyak yang berharap untuk kembali bekerja di tempat lain.
Pembatasan di Kota Wuhan sendiri dilaporkan telah berkurang secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini beriring dengan tren penurunan angka infeksi di keseluruhan daratan Cina.
Data pemerintah menunjukkan, pada hari Selasa bahkan tidak ada penambahan kasus baru.
Baca: Jumlah Penderita Covid-19 Terus Menurun, 16 Rumah Sakit Sementara Penanganan Corona di Wuhan Ditutup
Baca: AS-China Saling Tuding, PM Singapura Sempat Berseru Dunia Akan Cari Pemimpin Lain Tangani Covid-19
Meski ada pertanyaan mengenai kejujuran pendataan yang dilakukan Cina, penutupan Wuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah cukup berhasil sehingga negara-negara di seluruh dunia mengadopsi tindakan serupa.
Selama lockdown 76 hari, penduduk Wuhan hanya diizinkan keluar dari rumah mereka untuk membeli makanan atau keperluan lain yang dianggap mutlak diperlukan.
Beberapa diizinkan meninggalkan kota, tetapi hanya jika mereka memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki risiko kesehatan, dan surat yang menyatakan ke mana mereka pergi dan mengapa.
Penduduk lain di Hubei diizinkan meninggalkan provinsi itu mulai sekitar tiga minggu lalu, asalkan mereka dapat menjamin kesehatan mereka.
Langkah-langkah pencegahan seperti mengenakan masker, pemeriksaan suhu, dan membatasi akses ke komunitas perumahan akan tetap diberlakukan di Wuhan, yang merupakan ibu kota Hubei.
Baca: Tak Banyak Petugas Medis Terpapar Covid-19, Begini Perencanaan Matang Singapura Hadapi Pandemi
Baca: Peneliti Hong Kong Ungkap Ketahanan Virus Corona di Berbagai Benda, Bisa Hidup 7 Hari di Masker
Sementara itu, People's Daily memperingatkan agar warga Wuhan tak terlalu cepat merayakan hal ini.
“Hari ini yang sudah lama dinanti-nantikan orang dan itu benar untuk bersemangat. Namun, hari ini tidak menandai kemenangan terakhir, "kata surat kabar itu.
"Pada saat ini, kita masih perlu mengingatkan diri kita bahwa karena Wuhan tidak diblokir, kita bisa senang, tetapi kita tidak boleh santai."
Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi, tim SWAT lengkap dengan pakaian hazmat putih telah berpatroli di luar stasiun kereta api kota Hankou.
Tiket untuk kereta api keluar dari Wuhan ke kota-kota di seluruh China sudah diiklankan di papan iklan elektronik, dengan kereta pertama berangkat ke Beijing pada pukul 6:25 pagi.
Petugas melalui pengeras suara, terus memberi pengumuman tentang langkah-langkah pengendalian pandemi, seperti menjaga jarak aman dan memakai masker.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)
Di Tribunnews.com "Tampak Supermoon di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Beijing : Ini Mewakili Sesuatu yang Baik"