TRIBUNNEWSWIKI.COM - Peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan China menunjukkan bahwa 59 persen infeksi akibat coronavirus tidak diketahui.
Lebih dari setengah orang yang tertular virus corona di kota Wuhan di China tidak menunjukkan gejala.
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari South China Morning Post, Rabu (25/3/2020), hal itu karena kasus yang terjadi berada dalam kondisi sangat ringan.
Baca: Krisdayanti Kena Sindir Liburan ke Luar Negeri saat Pandemi Covid-19, Raul Lemos Beri Klarifikasi
Baca: Kisah Dokter RSUD dr Soetomo, Kena Corona Gara-gara Tak Sengaja Berpapasan Pasien Batuk Tanpa Masker
Karenanya, laporan semacam ini tidak dilaporkan kepada pihak berwenang, menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh sekelompok dokter China.
Perkiraan ini didasarkan pada sekitar 26.000 kasus yang dikonfirmasi pihak berwajib di kota itu, antara Desember dan Februari.
Hingga berita ini ditulis, makalah tersebut belum mendapat tinjauan dari peneliti lainnya.
Para peneliti itu menggunakan tes lab sebagai dasar penilaian mereka.
Data tes laboratorium memungkinkan para dokter dari Tongji Medical College di Wuhan, Fudan University, dan Harvard University, digunakan untuk membuat model penilaian, terlepas dari apakah pasien memiliki gejala atau tidak.
Studi ini menyebut kasus asimptomatik dan sangat ringan sebagai "kasus yang tidak ditentukan" dan perlu untuk diukur jumlah dan penularannya.
Baca: Menkeu: Korban PHK Akibat Corona Akan Terima Santunan Rp 1 Juta Per Bulan dan Pelatihan
Baca: Jorge Lorenzo Jadi Wild Card di MotoGP Catalunya 2020, Marc Marquez Sindir X-Fuera
“Di sini, kasus yang tidak pasti termasuk kasus tanpa gejala dan mereka yang memiliki gejala ringan yang dapat pulih tanpa mencari perawatan medis, dan dengan demikian tidak dilaporkan kepada pihak berwenang,” kata para peneliti.
"Kami menemukan bahwa setidaknya 59 persen dari kasus yang terinfeksi tidak dipastikan di Wuhan, berpotensi termasuk kasus tanpa gejala dan gejala ringan."
Mereka memperkirakan ada 26.252 kasus yang tidak pasti di Wuhan pada 18 Februari, jumlah yang sama dengan kasus yang dikonfirmasi laboratorium pada saat itu.
Makalah ini tidak mengungkapkan berapa banyak kasus yang dikonfirmasi laboratorium yang digunakan untuk pemodelan asimptomatik.
Data publik Tiongkok untuk kasus yang dikonfirmasi tidak mencerminkan kasus tanpa gejala.
Kasus-kasus ini dilacak tetapi disimpan di bawah kategori yang terpisah, menurut pedoman negara tentang kontrol dan pengawasan yang diterbitkan pada 7 Maret.
Studi tersebut mengatakan bahwa berdasarkan model mereka, jumlah total infeksi di seluruh kota pada 18 Februari bisa melebihi 125.000.
"Kami memperkirakan jumlah kumulatif kasus yang pasti adalah 26.252 pada 18 Februari, mendekati jumlah yang dilaporkan aktual 25.961, sedangkan perkiraan jumlah kumulatif total kasus adalah 125.959."
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)