TERPANCING Kabar Hoax Mahasiswa Papua Rusak Merah Putih, Tri Susanti, Wakil Ormas, Minta Maaf

TERPANCING kabar Hoax Mahasiswa Papua Rusak Merah Putih, Tri Susanti, Wakil Ormas, Minta Maaf.


zoom-inlihat foto
papua222.jpg
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Salah satu organisasi massa (ormas) di Surabaya yang menuding mahasiswa asal Papua merusak bendera merah putih meminta maaf.

Sebab, kedatangan mereka ke Asrama Mahasiswa Papua, Sabtu (17/8/2019) telah membuat aparat membawa mahasiswa Papua ke kantor polisi dan sempat terlontar kata-kata berbau rasis.

Hal inilah yang menjadi pemicu kerusuhan di Papua, Senin (19/8/2019).

Kegiatan pembersihan sisa kerusuhan di Jalan Siliwangi Kota Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Selasa (20/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa ini.
Kegiatan pembersihan sisa kerusuhan di Jalan Siliwangi Kota Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Selasa (20/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa ini. (Hand Over Tribunnews.com)

Salah satu anggota ormas, Tri Susanti mengatakan, pihaknya tak berniat mengusik warga Papua yang berada di Surabaya.

“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf,” ujar Tri sebagaimana dikutip dari Kompas Petang di KompasTV, Selasa (20/8/2019).

Baca: VIRAL Sempat Dikira Kapolsek Ende Ngamuk Tampar Anggota Polri-TNI: Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Baca: Gubernur Lukas Enembe Minta Masalah Papua Tidak Disederhanakan

Kericuhan yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya, berawal dari informasi adanya perusakan bendera merah putih.

Sejumlah anggota ormas pun mendatangi asrama mahasiswa Papua dan menuding mereka yang melakukan hal tersebut.

Tri mengatakan, ormas tidak terima jika bendera merah putih dilecehkan.

Puing gedung Kantor Gubernur Papua Barat yang lama, tampak hitam akibat terbakar pada kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa (20/8/2019) ini.
Puing gedung Kantor Gubernur Papua Barat yang lama, tampak hitam akibat terbakar pada kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa (20/8/2019) ini. (Hand Over Tribunnews.com)

“Kami hanya ingin bahwa Papua ini Indonesia. Kami hanya mau bendera merah putih,” kata Tri.

“Jadi tujuan utama kami untuk merah putih dan berdampak seperti itu,” lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tri Susanti, Wakil Ormas, Minta Maaf karena Terpancing Kabar Mahasiswa Papua Rusak Merah Putih", https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/20/210612065/tri-susanti-wakil-ormas-minta-maaf-karena-terpancing-kabar-mahasiswa-papua?page=all

Tri mengatakan, ada pihak yang sengaja membesar-besarkan hal tersebut sehingga banyak pihak yang terprovokasi.

Sementara itu, dalam sambungan telepon dengan Kompas TV, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kepolisian dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah bertemu dengan sejumlah anggota ormas.

Pihaknya pun mengimbau semua pihak bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.

Puing gedung Kantor Gubernur Papua Barat yang lama, tampak hitam akibat terbakar pada kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa (20/8/2019) ini.
Puing gedung Kantor Gubernur Papua Barat yang lama, tampak hitam akibat terbakar pada kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019). Kerusuhan yang terjadi kemarin berdampak terhadap sepinya aktivitas warga. Toko-toko masih tutup dan sekolah libur hingga Selasa (20/8/2019) ini. (Hand Over Tribunnews.com)

Kepada ormas tersebut, kepolisian menekankan untuk tidak menelan informasi mentah-mentah.

“Tentu harus dikroscek, sumber jelas, lalu baru ditanyakan ke sumbernya. Maka jangan termakan hoaks yang mempengaruhi opini publik yang menyebabkan gesekan terjadi,” kata Frans.

Frans memastikan, kepolisian akan melakukan penindakan hukum terhadap pihak-pihak yang memprovokasi.

Untuk itu, Polda Jawa Timur akan bekerja sama dengan berbagai pihak, dari unsur pemerintah hingga ormas untuk mewujudkannya.

Baca: Kota Sorong

Baca: Provinsi Papua

Baca: Manokwari

“Tanpa dukungan seluruh masyarakat Jawa Timur, apa yang kita inginkan tidak tercapai. Maka kami juga minta ormas saling menjaga,” kata Frans.

Pihaknya pun mengimbau semua pihak bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved