Gubernur Lukas Enembe Minta Masalah Papua Tidak Disederhanakan

Buntut diskriminasi dan aksi rasisme terhadap mahasiswa di beberapa wilayah di Jawa Timur ternyata berbuntut panjang.


zoom-inlihat foto
lukas-enembe-gubernur-papua.jpg
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Gubernur Papua Lukas Enembe.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Buntut diskriminasi dan aksi rasisme terhadap mahasiswa di beberapa wilayah di Jawa Timur ternyata berbuntut panjang.

Hal itu mengakibatkan demonstrasi besar-besaran di Manokwari dan beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat.

Beberapa demonstrasi tersebut bahkan berakhir rusuh.

Gubernur Papua Barat, Lukas Enembe menegaskan jika masalah rasisme terhadap masyarakat Papua tidak bisa diselesaikan hanya dengan minta maaf.

Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (20/8/2019), Lukas mendesak supaya ada penanganan yang serius bagi para pelaku rasisme, yaitu para oknum yang meneriaki mahasiswa-mahasiswa Papua di Surabaya dengan panggilan rasis beberapa waktu silam.

“Tidak bisa disederhanakan, menyelesaikan masalah Papua bukan seperti itu. Masalah Papua sudah rumit, rasisme itu terjadi bertahun-tahun kepada mahasiswa Papua di Jawa,” ujar Lukas Enembe setelah melantik 11 pejabat di Lingkungan Pemprov Papua, di Jayapura, Selasa (20/08/2019).

Baca: Fakta-fakta Baru Kerusuhan di Papua, Akibatkan Fasilitas Publik Rusak Hingga Ratusan Napi Kabur

Baca: Gubernur Jawa Timur Khofifah Minta Maaf pada Warga Papua dan Ajak untuk Saling Jaga Persatuan

Lebih lanjut, Lukas juga menyayangkan sikap presiden yang dinilainya kurang tegas dan belum dapat mengobati hati masyarakat Papua yang sedang terluka.

“Presiden hari itu (harus) perintahkan orang-orangnya tangkap, itu baru benar. Tangkap mereka, ini bukan (masalah) baru, ini sudah lama, rasisme terhadap pemain sepak bola juga terjadi” katanya.

Apabila tidak ada jaminan keamanan dan keadilan, Pemrpov Papua dan Papua Barat bahkan sudah memiliki opsi untuk memulangkan seluruh mahasiswa yang tengah kuliah di luar Papua.

Lukas Enembe juga memastikan bahwa tim terpadu akan segera dibentuk dan akan turun ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk menguraikan masalah dan mencari solusi.

Sebelumnya, tindakan diskriminasi dan rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur telah memancing aksi protes di sejumlah titik di Papua dan Papua Barat.

Di Jayapura, Papua, aksi protes bahkan diikuti oleh ribuan orang.

Mereka melakukan long march dari Wamena menuju Kantor Gubernur Papua.

Aksi tersebut berlangsung tertib dan berakhir pada Senin (19/8/2019) petang.

Sementara sebelumnya, di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, aksi protes berakhir ricuh.

Di Manokwari, kantor DPRD Papua Barat dibakar massa, sedangkan di Sorong, pengrusakan terjadi di Bandara DEO dan Lapas Sorong yang dibakar juga.

(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)

Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved