Gunung Dukono 1.335 Mdpl

Indonesia merupakan negara yang masuk ke dalam bagian cincin api pasifik dengan ciri khas banyaknya Gunung Api yang masih aktif. Salah satu Gunung Api di Indonesia yang baru-baru ini mengalami erupsi yakni Gunung Dukono.


zoom-inlihat foto
Gunung-Dukono.jpg
Istimewa
Gunung Dukono di Halmahera, Maluku Utara

Indonesia merupakan negara yang masuk ke dalam bagian cincin api pasifik dengan ciri khas banyaknya Gunung Api yang masih aktif. Salah satu Gunung Api di Indonesia yang baru-baru ini mengalami erupsi yakni Gunung Dukono.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gunung Dukono merupakan salah satu Gunung Api di Indonesia yang masih aktif. 

Bahkan Gunung Dukono sendiri telah mengeluarkan aktivitas erupsi sejak tanggal 13 Agustus 1993 hingga sekarang.

Gunung Dukono memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 1.335 Mdpl.

Gunung ini bukan hanya dikenal karena aktivitas vulkaniknya yang dinamis, tetapi juga karena keindahan alam dan keunikan ekosistemnya.

Gunung Dukono terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara

Untuk dapat mengunjungi Gunung Dukono diperlukan perahu cepat dari Kota Ternate ke Sopipi. Perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar 45 menit.

Kemudian melanjutkan perjalanan dengan kendaraan roda empat menuju Desa Mamuya dalam waktu sekitar 4 jam. Kendaraan roda empat dapat terus melaju hingga pemberhentian terakhir.

Gunung Dukono merupakan gunung api aktif di Maluku.
Gunung Dukono merupakan gunung api aktif di Maluku. (Istimewa)

  • Tipikal Gunung Dukono #


Gunung Dukono termasuk Gunung Api bertipe stratovolcano atau berbentuk kerucut. 

Struktur geologi yang berkembang di sekitar gunung berupa sesar dan kawah.

Terdapat beberapa kawah yang ada di sekitar puncak Gunung Dukono, tapi beberapa di antaranya sudah padam atau tidak aktif.

Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Tanah Lapang, Dilekene (A dan B), Malupang Magiwe (C), Telori (D), Heneowara (G), dan Malupang-Warirang. Kawah Malupang-Warirang merupakan kawah paling aktif di Gunung Dukono.

Baca: Gunung Dempo 3.178 Mdpl

Baca: Gunung Merbabu

  • Sejarah Erupsi #


Gunung Dukono pernah meletus berkali-kali sejak ratusan tahun silam. 

Mengutip laman PVMBG, Gunung Dukono pernah mengalami erupsi dahsyat yang merusak Kota Tolo pada tahun 1550. Aliran lava letusan menghubungkan Gunung Mamuya dengan Pulau Halmahera yang sebelumnya dipisahkan oleh laut.

Setelah itu, letusan kembali terjadi pada tahun 1861-1869 dan 1901. Pada 13 Agustus 1933, terjadi letusan hebat dengan pusat kegiatan di bawah Kawah Malupang-Warirang. Aliran lava dari letusan melimpah ke arah utara dan merusak banyak wilayah.

Gunung Dukono kembali mengalami peningkatan aktivitas yang disertai letusan beberapa kali pada tahun 1941-1942, 1945, 1946, 1952, 1969, 1971, 1991, 1992, 1993, dan 1995.

Pada 2 Maret 2003, terjadi letusan abu dengan ketinggian 200 meter di atas puncak. Suara gemuruh terus terdengar setelahnya, hingga kembali terjadi letusan abu pada 5 Maret 2003.

Saat itu, material abu mencapai Tobelo yang berjarak sekitar 15 km. Letusan abu masih terus terjadi hingga 11 Maret 2003 meski jumlahnya semakin berkurang.

Namun, pada Juni tahun yang sama, aktivitas Gunung Dukono kembali meningkat dan mengalami letusan abu dengan interval 10-15 menit sekali. Hal ini berlangsung secara terus-menerus hingga akhir tahun 2003.

Pada tahun 2008, aktivitas Gunung Dukono masih cukup tinggi. Tanggal 17-30 Maret 2008, terlihat peningkatan ketinggian asap kawah. Sementara tanggal 31 Maret -24 April 2008, sinar api terlihat samar-samar di sekitar puncak Gunung Dukono.

Tepat pada 25 April 2008, muncul lontaran material pijar setinggi 25 meter. Pada 30 April - 2 Mei 2008, terekam gempa letusan hingga 280 kali per hari. 29 Mei 2008 tercatat ada 137 gempa letusan yang terekam oleh pos pengamatan Gunung Dukono di Mamuya.

Selama itu pula terdengar suara gemuruh dan dentuman yang terdengar hingga pos pengamatan, bahkan sempat terlihat semburan abu tebal dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak.

Gunung Dukono mengalami fase erupsi.
Gunung Dukono mengalami fase erupsi. (Istimewa)

  • Keindahan Alam dan Ekosistem #


Selain aktivitas vulkaniknya, Gunung Dukono juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. 

Hutan tropis di sekitar gunung ini merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik. 

Dari pohon-pohon tinggi yang lebat hingga berbagai jenis tanaman obat dan bunga-bunga langka, ekosistem sekitar Gunung Dukono adalah surga bagi para pengamat alam dan ilmuwan.

Berbagai spesies burung, termasuk beberapa spesies endemik Maluku, dapat ditemukan di kawasan ini. 

Keanekaragaman hayati yang melimpah di Gunung Dukono menciptakan lingkungan yang kaya dan menarik, serta menawarkan peluang bagi ekowisata dan penelitian ilmiah.

 

(Tribunnewswiki.com/Mikael Dafit)



Alamat
   


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.batiqa.com
3. jlbg.geologi.esdm.go.id


BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved