Syok dan Malu
Sementara itu, istri pemilik kos yang menjadi tempat prostitusi gay di Solo mengaku tak tahu apa-apa bahwa kos miliknya disalahgunakan.
"Kaget malu, tujuannya tempat istirahat kan," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (27/9/2021).
Istri pemilik kos pun membenarkan adanya petugas yang datang pada Sabtu (25/9/2021).
Petugas tersebut datang karena adanya kegiatan tak senonoh oleh kaum gay di kamar kosnya tersebut.
"Jam 15.30 WIB ada petugas ke sini saat saya lagi masak pecel," katanya.
"Saya sendiri tidak tahu ada aktivitas seperti itu, dari polisi bilang e online pakai Twitter saya gaptek soal kayak gitu," ungkap dia membeberkan.
E menyebut saat penggerebekan terdapat 6 penghuni kos yang dibawa petugas dari Polda Jateng.
Pemilik kos mengaku saat para tersangka akan menghuni kosnya langsung minta data pribadi.
"Biasanya setiap ada yang mau kos pasti minta data pribadi buat dilaporan ke Pak RT, buat keamanan," kata dia.
Selain itu, E mengaku aktivitas dari penghuni kos yang disebut gay itu seperti penghuni kos lainnya.
"Aktivitas biasanya kalau pagi biasa beli sarapan pulang kos main game di depan kos, ngobrol-ngobrol biasa," kata dia.
Tak hanya itu, pemilik kos mengatakan penampilan para tersangka saat di kos juga tampak bisanya saja.
"Biasa ganteng-ganteng, badannya bagus," ujarnya.
Baca: Prostitusi Gay Berkedok Panti Pijat di Solo Terbongkar: 7 Pria Ditangkap, Tarif Pelanggan Rp400 Ribu
Kesaksian Warga
Penggerebekan kos-kosan prostitusi gay di Kota Solo itu ternyata senyap.
Warga sekitar, F (38), menyebut saat penggerebekan tidak ada yang mengetahui hiruk-pikuk ditangkapnya sejumlah orang, Sabtu (25/9/2021).
"Tidak ada kabar," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (27/9/2021).
Hanya saja, ia menyebut sekitar pukul 16.30 WIB sempat melihat adanya mobil merek Pajero warna hitam yang parkir di depan kos.
Ia mengaku heran selama ini mengapa penghuni kos tersebut berbeda-beda.