TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pemerintah kembali mengumumkan penambahan jumlah kasus covid-19 di Indonesia pada Selasa (29/6/2021).
Data Satgas Covid-19 selama 24 jam terakhir terjadi penambahan pasien positif covid-19 sebanyak 20.467 orang.
Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.156.465 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Sedangkan untuk pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 9.645 orang.
Dengan penambahan tersebut, jumlah pasien sembuh hingga saat ini berjumlah 1.869.606 orang.
Baca: Alasan Belasan TKA China Tak Dapat Vaksin Covid-19 di Rangkasbitung, Jubir Covid: Tak Punya KTP
Baca: Datangi Klinik Polres Lebak, Belasan TKA China Tak Diperbolehkan Ikut Vaksin Covid-19
Namun pasien yang meninggal akibat covid-19 juga mengalami penambahan sebanyak 463 orang.
Sehingga jumlah pasien yang meninggal total 58.024 orang.
Peningkatan jumlah kasus covid-19 di Indonesai selama seminggu ini sudah diprediksi para ahli.
Termasuk prediksi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 31 Mei 2021, yang menyebut puncak kenaikan covid-19 pascalebaran terjadi pada akhir Juni 2021.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, Dicky Budiman juga telah memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 pada akhir Juni 2021.
Baca: Vaksinasi Covid-19 pada Anak Usia 12—17 Tahun Segera Dimulai, Gunakan Sinovac
Baca: Jokowi Umumkan Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 12-17 Tahun Segera Dimulai
Bahkan, menurutnya lonjakan kasus pada akhir Juni ini adalah puncak dari gelombang pertama.
"Ini sudah jelas apa yang terjadi adalah akumulasi dari banyak faktor.
Kebetulan, kita menuju puncak dari gelombang pertama yang tadinya lama," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Sabtu (19/6/2021).
Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat lonjakan kasus Covid-19 bisa terjadi.
Seperti penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tidak efektif, penerapan testing, tracing dan treatment atau 3T yang kurang maksimal.
Hingga faktor varian baru virus corona varian Alpha atau B.1.1.7 dari Inggris.
Baca: Rencana Aturan Baru Selama PPKM, Mal Akan Buka hingga Pukul 17.00 WIB, Begini Respons Pengusaha
Baca: Aturan Lengkap PPKM Mikro yang Berlaku Mulai 22 Juni Hingga 5 Juli 2021
"Ini adalah akumulasi perjalanan selama satu tahun, dan (kondisi) saat ini diperburuk dengan varian Aplha dari UK (Inggris)," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Kendati demikian, Dicky menyampaikan, kondisi lonjakan Covid-19 yang tampak pada saat ini adalah baru awal.
Menurutnya, kondisi ini akan semakin diperburuk oleh keberadaan varian Delta, varian baru virus corona dari India yang sudah mulai mendominasi di Indonesia.
"Sedangkan (puncak gelombang Covid-19) yang disebabkan oleh varian Delta, kemungkinan terjadi pada Juli, bisa pertengahan atau akhir Juli," jelas Dicky.
(Tribunnewswiki.com/Saradita, Tribunnews.com/Inza Maliana)