Informasi awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kue jahe merupakan jajanan khas yang identik disajikan saat perayaan Natal di berbagai negara.
Biasanya, kue ini disajikan dalam bentuk seperti manusia lengkap dengan tangan, kaki dan kepala, yang kemudian dihiasi dengan krim berwarna.
Kue jahe merujuk kepada sebuah kategori besar dari makanan roti panggang, yang biasanya dibumbi dengan jahe, cengkih, kacang tanah atau kayu manis dan dimaniskan dengan madu, gula atau molase.
Makanan roti jahe memiliki ragam, dari lembut, kue lembek sampai terkadang menyamai biskuit jahe. (1)
Sejarah #
Menurut keterangan Carole Levin, Kepala Program Studi Abad Pertengahan di University of Nebraska-Lincoln, sejarah kue berbentuk manusia ini berawal dari masa pemerintahan Ratu Elizabeth I yang dikenal dengan menu makan malam yang rumit.
Misalnya, ada marzipan yang berbentuk seperti buah, istana dan burung.
Baca: Kue Bugis
Baca: Dadar Gulung
Pada masa ini, sang Ratu juga memiliki pembuat kue jahe yang sangat andal. Ia pernah meminta untuk dibuatkan kue jahe dengan bentuk manusia.
“Di setiap perjamuan, Ratu selalu menghidangkan kue jahe bentuk manusia ini untuk disajikan pada para pejabat asing dan orang-orang di kerajaannya,” ujar Carole.
Namun, ternyata bukan cuma Ratu yang mengonsumsi kue jahe. Pada masa itu, “gingerbread men”, juga digunakan oleh praktisi obat – yang kadang disebut penyihir atau ahli sulap – sebagai ‘token cinta’ untuk para perempuan muda.
“Jika perempuan-perempuan itu berhasil membuat pria idamannya makan kue jahe berbentuk laki-laki itu, maka pria tersebut dipercaya akan jatuh cinta juga kepadanya,” kata Carole.
Lalu, bagaimana akhirnya kue jahe berbentuk pria ini jadi hidangan Natal?
“Kepopulerannya berasal dari keyakinan bahwa rasa jahenya bisa menghangatkan tubuh kita selama musim dingin,” kata Michael Krondl, pengarang buku Sweet Invention: A History of Dessert.
Baca: Kue Lumpur
Baca: Kue Kamir
Awalnya, kue ini malah bukan berasal dari jahe, melainkan seperti kue madu. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa rempah-rempah ditambahkan dan rasa jahenya pun ternyata lebih digemari karena menguatkan rasa.
Secara keseluruhan, tradisi kue jahe ini berasal dari Jerman, Prancis, Belanda dan Inggris.
Tambahan mentega dan krim pada kue jahe mulai terjadi di abad ke-18 dan resep tersebut bertahan hingga saat ini.
Awalnya, kue ini malah bukan berasal dari jahe, melainkan seperti kue madu. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa rempah-rempah ditambahkan dan rasa jahenya pun ternyata lebih digemari karena menguatkan rasa.
Secara keseluruhan, tradisi kue jahe ini berasal dari Jerman, Prancis, Belanda dan Inggris.
Tambahan mentega dan krim pada kue jahe mulai terjadi di abad ke-18 dan resep tersebut bertahan hingga saat ini. (2)
Baca: Kastengel
Baca: Semar Mendem
Bahan Baku #
- 100 gram mentega atau margarin
- 75 gram gula halus
- 1 butir kuning telur
- 2 sdm sari jahe atau jahe bubuk
- 200 gram tepung terigu
- 25 gram tepung maizena
- 1 butir kuning telur, kocok rata, untuk olesan
- Ceri merah dan hijau secukupnya, potong-potong kecil
Baca: Lapis Legit
Baca: Bubur Candil
Cara Membuat #
1. Kocok mentega/margarin dan gula halus hingga putih. Tambahkan kuning telur, kocok terus hingga halus. Masukkan sari jahe, tepung terigu, dan tepung maizena, aduk rata.
2. Giling adonan setebal 0,3 cm, cetak sesuai selera. Olesi permukaan adonan dengan kuning telur, hias dengan potongan ceri. Letakkan dalam adonan yang telah diolesi mentega atau margarin.
3. Panggang dengan api sedang (180 derajat celsius) selama kurang lebih 25 menit hingga matang. Simpan dalam wadah tertutup setelah dingin. (3)
Baca lengkap soal resep kastengel di sini
| Nama Makanan | Kue Jahe |
|---|
| Cita Rasa | Manis |
|---|
| Bahan Baku | Tepung Terigu, Gula Halus, Margarin, dan Telur |
|---|
Sumber :
1. makassar.tribunnews.com
2. hai.grid.id
3. www.kompas.com