Mandi Wajib atau Junub Setelah Imsak, Apakah Tetap Sah Jalankan Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya

Mandi wajib atau Junub diwajibkan bagi seseorang yang Jimak, nifas, maupun haid. Namun, apakah tetap sah puasa seseorang jika menjalankan mandi wajib?


zoom-inlihat foto
junub3.jpg
pixabay.com
Bagaimana hukum puasa Ramadan bila mandi wajib setelah imsak?


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bagaimana hukumnya apabila seseorang baru menjalankan mandi Junub atau mandi wajib di bulan Ramadan setelah imsak?

Apakah ibadah puasa Ramadannya tetap sah?

Sebelumnya, agama Islam merupakan agama yang mewajibkan umatnya untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri.

Bahkan, dalam Islam menjaga kebersihan dan kesucian termasuk sebagian dari iman.

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 8 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur untuk Jaga Imunitas

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Autoimun

Kebersihan dan kesucian tersebut harus dijaga, terutama ketika hendak melaksanakan ibadah kepada Allah.

Cara untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri, antara lain dengan mandi dan berwudu, dalam Islam hal tersebut dikenal dengan istilah mandi wajib.

Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri sekaligus mensucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh manusia.

Lantas, bagaimana hukumnya jika seseorang baru melaksanakan mandi wajib setelah imsak?

Apakah ibadah puasa Ramadannya tetap bisa dijalankan dan sah?

Baca: Berikut 8 Manfaat Puasa Menurut Sains, Lawan Infeksi hingga Perlambat Penuaan

Baca: Kriteria Orang yang Harus Mandi Wajib Jelang Bulan Puasa Ramadan 1441 H, serta Tata Cara dan Doanya

Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi mengatakan bahwa tetap boleh melaksanakan puasa dalam keadaan Junub.

“Nggak apa-apa. Jadi puasa dalam keadaan dia Junub itu enggak ada masalah. Boleh-boleh saja,” tutur Wahid.

Lebih lanjut, kata Wahid, jangankan setelah imsak, bahkan setelah Subuh juga tidak masalah.

“Misalnya, seseorang setelah sahur dia Jimak ya misalnya begitu, kemudian tertidur sampai kebablasan, Subuh-nya jam 5 misalnya,” terang Wahid.

“Nah, dia tidak apa-apa. Dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh. Setelah itu puasa jalan tidak ada masalah,” lanjutnya.

Menurut Wahid, pada prinsipnya suci dari hadas besar termasuk Junub, bukanlah bagian dari syarat atau rukun puasa.

Sehingga, puasa seseorang akan tetap sah jika ia belum menjalankan mandi wajib setelah Junub ataupun haid.

Namun, jika ia akan menjalankan ibadah salat, hal tersebut menjadi wajib.

Sebab, syarat sah salat adalah suci dari hadas besar maupun kecil.


Baca: Lelah Padahal Cuma Bermalasan Saat Puasa Ramadan di Rumah? Bisa Jadi Kamu Kurang Gerak, Yuk Perbaiki

Baca: Tips Konsumsi Air Putih untuk Cegah Dehidrasi Saat Puasa

Dikutip dari dalamislam.com, sah-nya puasa seseorang ketika ia melaksanakan mandi wajib setelah imsak dipertegas oleh salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Al-Muwathatha’ sebagai berikut:

Dari Aisyah radhiyallahu’anhu: “Seorang lelaki berhenti di pintu lalu berkata kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam—sedangkan aku ikut mendengar, ‘Wahai Rasulullah, aku masih Junub ketika waktu Subuh, padahal aku ingin berpuasa.’





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved