Namun, nasib buruk menghantuinya karena mendapat cedera tulang selangka.
Schwantz absen tiga races dan mendapat peringkat ketujuh pada akhir musim
Pada AMA Superbike 1987 menjadi musim bersejarah karena Schwantz terlibat pertarungan sengit dengan Wayne Rainey.
Pertarungan mereka bahkan berlanjut di Trans-Atlantic Match Races, membuat orang-orang Eropa mengenal Schwantz dan Rainey untuk pertama kalinya.
Rainey menjadi juara , tetapi Schwantz memenangkan lima dari enam laga terakhir.
GP500
Schwantz memulai debut di GP500 sebagai non-permanent rider pada 1986, mengikuti empat kali balapan dan meraih finish terbaiknya di posisi sepuluh besar.
Musim selanjutnya, dia mengikuti tiga kali GP dan meraih finish terbaik di GP Spanyol 1987.
Schwantz menjadi pembalap tetap Suzuki pada musim 1988, namun sebelum dia membalap penuh di GP500, dia memenangkan Daytona 200.[7]
Dia berhasil memenangkan GP pembuka di Suzuka dan GP Jerman.
Schwantz mendapat dua kali podium tambahan di GP Prancis dan Brazil, serta meraih peringkat kedelapan pada akhir musim.
GP500 pada akhir 1980-an dan awal 1990-an menjadi salah satu era kompetitif, di mana ada pembalap bertalenta, di antaranya Wainey Rainey, Wayne Gardner, Mick Doohan, Eddie Lawson dan Randy Mamola.
Schwantz kurang beruntung karena harus mengendarai Suzuki RGV500 yang kurang kompetitif.
Maka, untuk mengalahkan rival-rivalnya, Schwantz harus bertarung sampai titik batas kemampuannya.
Konsekuensinya adalah, dia sering crash, sesering dia memenangi balapan.
Hal ini membuat Schwantz populer di mata para penggemarnya.
Dia memiliki gaya balap “do or die” yang agresif dan membahayakan dirinya sendiri.
Puncak karier Schwantz terjadi pada 1993 ketika menjuarai GP500.
Namun, pada musim selanjutnya dia mengalami crash dan cederanya susah disembuhkan.
Pada 1995, setelah berbincang dengan Wayne Raine, rival abadinya, Schwantz memutuskan pensiun dari dunia balap GP500.
Schwantz memiliki 25 kemenangan selama berkarier di GP.
Untuk menghormati Schwantz, Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) memutuskan nomor 34 tidak boleh dipakai pembalap lain di GP.
Schwantz sempat mengikuti Australian NASCAR Championship selama beberapa musim sebelum kembali ke Amerika Serikat dan berkompetisi di NASCAR Busch Series.
Pada 1999, dia masuk ke AMA Motorcycle Hall of Fame dan pada 2000 FIM menjulukinya Legenda Grand Prix.
Schwantz mendirikan sekolah balap pada 2001 di Birmingham, Alabama.
(Otorace.gridoto.com/Eka Budhiansyah/TribunnewsWiki/Febri)