HCS didirikan oleh kolonial dan diperuntukkan untuk anak keturunan Tionghoa yang berada di Hindia Belanda.
HCS merupakan sekolah dengan masa studi tujuh tahun.
Baca: 17 Agustus – Seri Sejarah Nasional: Perang Puputan Badung
Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Konferensi Inter Indonesia
4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
MULO merupakan sekolah yang setara dengan sekolah menengah pertama dan menggunakan pengantar bahasa Belanda.
Jenjang studi untuk MULO dibedakan menjadi dua.
Tiga tahun untuk lulusan ELS, dan empat tahun untuk lulusan selain ELS karena ada masa persiapan selama satu tahun.
5. Algemeene Middelbare School (AMS)
AMS merupakan sekolah pendidikan umum pada masa Hindia Belanda.
AMS merupakan sekolah dengan tingkatan di atas MULO.
Masa studi di AMS selama tiga tahun dan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.
6. Hoogere Burgerschool (HBS)
HBS merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama yang diperuntukkan untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang dengan masa studi lima tahun.
Melalui pendidikan HBS dapat mempersingkat pendidikan daripada harus melalui MULO dan AMS terlebih dahulu.
Namun HBS hanya dapat dimasuki oleh orang yang memiliki intelektual tinggi.
Schakel School merupakan sekolah rakyat pada masa Hindia Belanda yang ditempuh selama lima tahun.
Lulusan Schakel School disamakan dengan lulusan HIS dan menggunakan Bahasa Belanda.
Biasanya, Schakel School merupakan lanjutan dari sekolah rakyat yang terdapat di desa dengan masa studi 2-3 tahun.
8. School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen (STOVIA)
STOVIA merupakan sekolah pendidikan dokter.
STOVIA dibentuk dan diperuntukkan untuk membentuk dokter dari kalangan pribumi.
STOVIA merupakan sekolah lanjutan dari MULO dengan masa studi tujuh tahun.
Saat ini STOVIA terus berkembang dan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
(TribunnewsWiki/Sekar)
Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!