Mengenal Sekolah Umum pada Masa Hindia Belanda, Ada STOVIA hingga AMS

Pada saat zaman penjajahan kolonial, hal pertama yang dilakukan kolonial yakni mendirikan sekolah dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.


zoom-inlihat foto
mulohbs.jpg
Kompas.com
Gedung sekolah pada zaman Belanda dulu masing2 Europeache Lagere School dan Tweede Unlandeche School di jalan Abd. Rachman Saleh dan Christelijke Mulo di Jl. Kwini, Jakarta akan dikembalikan fungsinya selaku sekolah lagi oleh pemerintah DKI Jaya. Kini ketiga gedung itu dipakai sebagai kompleks perumahan tinggal. Pemerintah DKI bermaksud memindahkan penghuni2nya ke Cengkareng; seperti halnya penghuni ex Gedung Stovia. Gambar: dua dari tiga sekolah itu.(Arsip KOMPAS)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perjalanan pendidikan Indonesia memiliki banyak kisah.

Satu di antaranya pendidikan pada masa Hindia Belanda.

Pada saat zaman penjajahan kolonial, hal pertama yang dilakukan kolonial yakni mendirikan sekolah dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, inilah beberapa sekolah umum yang ada pada masa Hindia Belanda:

Baca: 17 AGUSTUS - Kronik Jelang Proklamasi: 16 Agustus 1945

1. Eurospeesch Lagere School (ELS)

Eurospeesch Lagere School (ELS) merupakan sebuah sekolah dasar pada masa penjajahan oleh Belanda.

Namun sekolah ini tidak untuk sembarang orang.

ELS hanya untuk keturunan Belanda, Eropa, dan Rakyat Indonesia yang berasal dari golongan terpandang.

Lama studi di ELS yakni tujuh tahun.

Materi pembelajaran yang disampaikan menggunakan Bahasa Belanda.

ELS pertama kali didirikan pada 1817 dan pada saat itu hanya untuk Belanda.

Namun sejak politik Etis muncul, pada 1903 ELS juga menerima rakyat Indonesia.

Namun setelah HIS dan HCS muncul, ELS kembali diperuntukkan untuk warga Belanda.

2. Hollandsch Inlandsche School (HIS)

HIS seperti ELS, yakni sekolah umum setara sekolah dasar.

HIS pertama kali didirikan pada 1914 dengan masa studi tujuh tahun.

Sekolah HIS hanya diperuntukkan untuk rakyat Indonesia yang berasal dari kalangan bangsawan dan orang terkemuka.

Dalam pengajarannya, HIS menggunakan Bahasa Belanda.

3. Hollandsch Chineesche School (HCS)

HCS pertama kali didirikan pada 1908.

HCS didirikan oleh kolonial dan diperuntukkan untuk anak keturunan Tionghoa yang berada di Hindia Belanda.

HCS merupakan sekolah dengan masa studi tujuh tahun.

Baca: 17 Agustus – Seri Sejarah Nasional: Perang Puputan Badung

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Konferensi Inter Indonesia

4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)

MULO merupakan sekolah yang setara dengan sekolah menengah pertama dan menggunakan pengantar bahasa Belanda.

Jenjang studi untuk MULO dibedakan menjadi dua.

Tiga tahun untuk lulusan ELS, dan empat tahun untuk lulusan selain ELS karena ada masa persiapan selama satu tahun.

5. Algemeene Middelbare School (AMS)

AMS merupakan sekolah pendidikan umum pada masa Hindia Belanda.

AMS merupakan sekolah dengan tingkatan di atas MULO.

Masa studi di AMS selama tiga tahun dan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

6. Hoogere Burgerschool (HBS)

HBS merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama yang diperuntukkan untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang dengan masa studi lima tahun.

Melalui pendidikan HBS dapat mempersingkat pendidikan daripada harus melalui MULO dan AMS terlebih dahulu.

Namun HBS hanya dapat dimasuki oleh orang yang memiliki intelektual tinggi.

7. Schakel School

Schakel School merupakan sekolah rakyat pada masa Hindia Belanda yang ditempuh selama lima tahun.

Lulusan Schakel School disamakan dengan lulusan HIS dan menggunakan Bahasa Belanda.

Biasanya, Schakel School merupakan lanjutan dari sekolah rakyat yang terdapat di desa dengan masa studi 2-3 tahun.

8. School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen (STOVIA)

STOVIA merupakan sekolah pendidikan dokter.

STOVIA dibentuk dan diperuntukkan untuk membentuk dokter dari kalangan pribumi.

STOVIA merupakan sekolah lanjutan dari MULO dengan masa studi tujuh tahun.

Saat ini STOVIA terus berkembang dan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(TribunnewsWiki/Sekar)

Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved