Adapun penjual cilor yang merupakan pembunuh siswa SMA di Parit di Bandung akhirnya ditangkap.
Seperti diketahui, seorang siswa SMA di Bandung dibunuh penjual cilor.
Tragisnya, mayat siswa SMA bernama Rizki Riadi (17) itu ditemukan di dalam parit.
Kondisi penemuan jasad Rizki Riadi juga sangat mengenaskan yakni kepalanya ditemukan tinggal tengkorak.
Mayat Rizki Riadi ditemukan di selokan atau parit di Desa Bojongkunci.
Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi Depok, Argiyan Arbirama Cekik-Paksa Korban Hubungan Badan
Baca: Akal Bulus Panca Tutupi Pembunuhan 4 Anaknya di Jagakarsa, Buat Status WA Nginep di Rumah Teman
Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Imron Rosyadi, membenarkan, penemuan itu terjadi pada Sabtu (20/1/2024).
"Itu awalnya ditemukan oleh warga, sekitar pukul 16.00 WIB, di semak-semak parit karena rumputnya panjang," kata Imron dilansir Tribun-medan.com, Selasa (23/1/2024).
Saat itu, polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi.
Kurang dari 12 jam sejak penemuan mayat, pelaku langsung ditangkap.
Pelaku ditangkap Senin (22/1/2024) dini hari tadi.
Tersangka tak bisa berkutik saat digiring polisi ke Mapolresta Bandung, Senin (22/1/2024) dengan menggunakan baju tahanan, tangan diborgol, tanpa menggunakan alas kaki.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengungkapkan, jenazah itu ditemukan pada 20 Januari pukul 16:30 WIB.
"Kasus ini bisa terungkap pada tanggal 21 Januari jam 3 dini hari, sehingga tidak sampai 12 jam, kami bisa tangkap pelakunya, " kata dia.
Pelaku diketahui bernama Parid Harja, 27 tahun.
Antara korban dan pelaku ternyata berteman.
Pelaku merupakan penjual cilor sementara korban adalah pembeli langganannya.
Kedua orang itu sudah berteman sekitar 4 tahun.
Pembunuhan itu sendiri ternyata gara-gara korban menghina ibu kandung pelaku.
Baca: Pilot Didakwa Lakukan Percobaan Pembunuhan setelah Berusaha Matikan Mesin Pesawat
Baca: Tak Curiga, Amalia Sempat Suguhi Makanan ke Pelaku Sebelum Ia Jadi Korban Pembunuhan Kasus Subang
Parid Harja (27) tega menghabisi Rizki Riadi (17) yang sudah dikenalnya selama 4 tahun karena sakit hati atas ucapan korban.