“Tapi bagi saya kemudian kalau hari ini mengatakan ‘Miftah kafir masuk gereja’, saya meyakini kok InsyaAllah sampai hari ini iman saya masih utuh,” kata dia.
Ia memahami saat banyak orang tidak sepakat dengan apa yang ia katakan.
Bahkan kritikan yang dilayangkan kepadanya mengarah secara personal.
“Kalau kemudian orang banyak yang tidak bersepakat dengan apa yang saya lakukan ya saya bisa memahami mereka.
Kalau ada orang yang mengatakan, yang saya lakukan salah ya monggo-monggo saja.
Tapi InsyaAllah dengan semua yang terjadi itu tidak akan melunturkan keimanan dan keyakinan saya,” jelasnya.
Baca: Mobil Pick Up Angkut Uang Tunai Capai Rp 2 M Hanya Ditutup Terpal, Viral di Media Sosial
Baca: Spoiler One Piece chapter 1013: Nami Akan Dapt Zeus dan Homies Lain dari Big Mom untuk Serang Ulti
Dengan santai, Gus Miftah berkata, ia bisa memaksa dirinya untuk menghormati orang lain.
Namun ia tidak akan memaksa orang lain menghormati dirinya.
Sebab ia tidak bisa mengatur perkataan orang lain kepada dirinya.
Tetapi bisa belajar bagaimana menghadapi perkataan orang terebut.
“Kita tidak bisa mengatur ombak, tetapi kita bisa belajar berselancar.
Kita tidak bisa mengatur omongan orang lain kepada kita. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana hadapi omongan mereka.”
“Dan saya punya prinsip, Miftah wajib menghormati orang lain dan orang lain tidak wajib menghormati Miftah,” kata pria 39 tahun tersebut.
Baca: Malam Lailatul Qadar
Baca: Setelah Akui Positif Hamil, Lucinta Luna Kini Umumkan Dirinya Terus Konsumsi Susu Ibu Hamil
Ia pun menceritakan pengalamannya yang tinggal di lingkungan majemuk dan agama beragam.
Selama ini ia merasa bisa saling bertoleransi dan menghormati setiap perbedaan yang ada di lingkungannya.
Hal inilah, menurut ia yang menjadikan Indonesia lebih indah.