Apa lagi ketika orang harus mengisi waktu luang di rumah selama pandemi Covid-19.
Namun, sosok Panut Nur Fallah (24) bukan orang baru di bidang ikan hias.
Pria asal Jambi ini sudah jatuh bangun selama enam tahun berbisnis ikan cupang.
Diberitakan Kompas.com, berikut ini kisah sukses Panut Nur Fallah berjualan ikan cupang, yang kini omzetnya capai Rp 50 juta per bulan.
Pulang Kampung, Tekuni Hobi
Baca: Ingin Mulai Pelihara Ikan Cupang? Perhatikan 3 Tips Penting Ini untuk Pemula
Semua hasil yang didapat Panut hari ini bermula pada tahun 2014.
Panut sempat merantau ke Bandung dan pulang ke Jambi pada 2014.
Di Bandung dia bekerja di bidang konveksi. Saat pulang ke Jambi, dia tidak langsung dapat pekerjaan.
Belum dapat kerja dan kegiatan hanya makan tidur, Panut berinisiatif melakukan kembali hobi masa kecilnya, memelihara ikan cupang.
Dia membeli beberapa dan meletakkannya di rumah.
Suatu ketika datang seorang anak kecil melihat ikan cupang milik Panut.
”Bang, ikannya dijual dak?” tanya anak itu.
Tanpa pikir panjang diiyakannya. Ikan cupang itu pun jadi yang pertama dijual seharga Rp 5.000 per ekor.
Tak lama setelah itu, si anak tadi kembali lagi membawa kawan-kawannya untuk melihat. Beberapa dari mereka ikut membeli.
Melihat kondisi ini, Panut kemudian gerak cepat langsung membeli ikan cupang hias dan mengulangi jual beli seperti itu.
Breeding ikan cupang, jualan di Facebook
Baca: 4 Maskawin Pernikahan Unik Sepanjang Tahun 2020, Mulai Ayam Bakar Satu Porsi hingga Ikan Cupang
Hampir setahun dia melakukan jual beli itu, Panut merasa capek harus ke pasar membeli cupang.
Sebab, stoknya juga kadang ada dan kadang kosong.
Lantas dia memutuskan untuk melakukan breeding atau ternak cupang sendiri.