Hal ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.
Sebagai informasi, RUU Cipta Kerja hanya salah satu bagian dari omnibus law.
Selengkapnya KLIK DI SINI
Replika celeng merah terlihat diangkut oleh para pendemo tolak Omnibus Law di gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/10/2020).
Replika celeng merah atau babi berwarna merah ini bertuliskan keterangan 'dewan pengkhianat rakyat'.
Demonstrasi ini digelar oleh pergerakan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI).
Dalam keterangan tertulis, Irsad Ade Irawan, selaku juru bicara MPBI menuturkan, UU Cipta Kerja yang disahkan DPR ini membawa kesengsaraan untuk masyarakat Indonesia.
Hal ini dikarenakan para buruh ini akan digaji dengan upah satuan waktu.
Irsad menuturkan, pihaknya menuntut panca azimat rakyat.
"Kami menuntut panca azimat rakyat, pertama cabut UU Omnibuslaw, pengaturan ketenagakerjaan kembali kepada UU 13/2003 tentang ketenaga kerjaan, penetapan UMP berdasar survey KHL, berikan BLT kepada seluruh pekerja, tunda pilkada 2020," tutur Irsad.
Juru bicara MPBI ini juga mengatakan, UU Omnibuslaw Cipta Kerja memuat 14 poin yang bertolak dengan keinginan buruh.
"Ada 14 poin yang tidak kami setujui dalam UU Omnibuslaw Cipta Kerja," kimbuh Irsad.
Selengkapnya KLIK DI SINI
Sebuah video yang memperlihatkan Ganjar Pranowo menemui anak-anak SMK yang ikut berdemo di Semarang viral di media sosial.
Mulanya, video tersebut dibagikan oleh salah seorang warganet di Twitter.
Lalu akun @habibthink membagikan ulang video Ganjar Pranowo itu pada Kamis (8/10/2020).
Dalam video yang beredar, Ganjar tampak mengenakan topi hitam, jaket dan masker.
Ia pun menemui sejumlah anak-anak SMK yang tertangkap akibat ikut aksi demo tolak Omnibus Law di Semarang.