Baru Dilantik, Polisi Ini Gunakan Gaji Pertama untuk Beli 20 Paket Sembako bagi Warga di Perbatasan

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video Bripda Lorensius memberikan sembako dari hasil gaji pertamanya sebagai anggota Polri kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (19/5/2020).

Tujuannya agar ada pemerataan pertumbuhan usaha.

"Karena prinsip pengadaan kan harus juga menguntungkan ekonomi," sebut Riadil.

Riadil mengatakan, ada 16 kabupaten/kota di Sumut yang meminta bantuan sembako dalam bentuk transfer dana.

Kemudian 17 kabupaten/kota meminta dalam bentuk paket sembako.

Baca: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi Lakukan Tes Corona, Sempat Hadiri Rapat bersama Menhub Budi Karya

"Namun data ini data dinamis, karena biasanya berubah-ubah, hari ini kabupaten minta uang aja, besok sembako, berubah-ubah dan dinamis," sebutnya.

Dan nantinya 16 kabupaten/kota yang meminta transfer dana, tetap harus dibelanjakan dalam bentuk sembako. Kemudian harga per jenis sembakonya, tetap mengacu pada yang ditetapkan provinsi.

Namun bilamana harga per jenis sembako lebih tinggi daripada harga yang ditetakan provinsi, maka 16 daerah itu harus menambahi biayanya.

"Yang dari provinsi itu harga maksimal. Jika mereka (daerah) mau nambah, itu kreasi mereka dan dipersilakan. Namanya juga bantuan," sebut Riadil.

Sebagaimana diketahui, Pemprov Sumut memberikan bantuan sembako JPS kepada 1.321.426 KK terdampak covid-19 di 33 kabupaten/kota di Sumut.

Setiap KK penerima, mendapatkan bantuan bahan pokok berupa beras, gula, minyak makan dan mi instan senilai Rp 225.000.

Anggaran total Rp 297.320.850.000 disiapkan Pemprov Sumut untuk bantuan JPS bahan pokok ini.

Anggaran itu bersumber dari refocusing anggaran penanganan covid-19 Sumut tahap I sebesar Rp 502,1 miliar.

Adapun jumlah penerima 1.321.426 KK itu ditetapkan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sudah disepakati kepala daerah masing-masing kabupaten/kota.

Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumut, Hendra Hidayat, mengatakan, kebocoran itu Rp 11.000 per paket, sehingga jika dikalikan 1.321.426 KK, maka total kebocoran Rp 14,535 miliar.

Menurut Hendra Hidayat, nilai selisih Rp 11.000 per KK itu diperoleh dari harga per paket sembako JPS Pemprov Sumut Rp 225.000 dengan harga pasar Rp 214.000. Tudingan itu pun diarahkan Hendra Hidayat ke Pemprov Sumut.

Baca: Jokowi Tak Masalah Pasar Ramai Dipenuhi Warga, Inikah Bentuk Hidup Normal Berdamai dengan Corona?

Baca: Fakta Terbaru Bocah Penjual Jalangkote: Sudah Sering Dibully, Kini Dapat Bantuan dan Perhatian Tokoh

(Tribunnewswiki.com/Niken Aninsi/Ris) (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Polisi di Perbatasan, Beli 20 Paket Sembako untuk Warga Pakai Gaji Pertama".



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer