Padahal, AA tinggal di lingkungan rumahnya itu baru satu bulan.
Hingga pada Minggu (1/9/2024) sore, jasad AA ditemukan dengan kondisi mengenaskan di TPU Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan.
Pada tubuh AA ditemukan ada luka benda tumpul di bagian leher, diduga bekas cekikan.
Dua hari kemudian, polisi menangkap IS bersama tiga rekannya yakni MZ (13), NS (12) dan AS (12).
IS diduga merupakan otak pembunuhan dan pemerkosaan terhadap AA.
"Korban baru mengenal tersangka khususnya pacarnya atau teman laki-lakinya baru 2 minggu korban juga baru tinggal di lingkungan tersebut baru 1 bulan," kata Kombes Haryo Sugihartono dikutip dari Youtube Beritasatu, Jumat (6/9/2024).
Ketiga pelaku lainnya diketahui merupakan teman dari pelaku IS.
Sebelum ditangkap, para pelaku sempat berakting untuk mengelabui warga dan petugas.
Tiga pelaku yakni MZ, NS, dan AS bahkan sempat menonton penemuan jasad korban di TKP TPU Talang Kerikil.
Mereka menyaksikan kondisi tubuh korban yang sudah tidak berdaya dalam kondisi mengenaskan.
Ketiga pelaku ini dengan santainya berbaur dengan warga bahkan terlihat tertawa.
Sementara IS, meski tak datang ke lokasi penemuan jasad, ia rupanya hadir ke rumah duka.
IS bahkan sempat ikut yasinan di rumah korban AA.
Baca: 2 Anak Pejabat Kabupaten Gowa Perkosa Gadis Muda di Dalam Mobil Dinas Orangtuanya
Kombes Haryo Sugihartono mengatakan, hubungan antara AA dan IS ini diketahui dari cerita temannya.
"Ada rekan wanita daripada korban yang mengetahui persis hubungan ataupun menjembatani proses perkenalan daripada tersangka IS yang notabenenya adalah teman dekatnya maupun pacarnya," jelas dia lagi.
Bahkan dari cerita itu, penyidik akhirnya bisa menangkap keempat pelaku.
"Kami mengidentifikasi terhadap cerita yang terjadi dan ternyata memang dalang daripada upaya untuk melakukan pencabulan itu adalah saudara IS," kata Haryo.
Kombes Haryo Sugihartono menegaskan, keempat pelaku awalnya tidak berencana membunuh korban AA.
"Namun ada perencanaan yang bersifat ingin mengerjain, dalam arti mengumbar syahwatnya," jelas dia.
Para pelaku membekap korban hingga akhirnya meninggal dunia.
"Ketika melakukan pembekapan yang berharap hanya pingsan namun kenyataannya karena tindakannya terlalu reaktif terlalu cepat dan keras yang pada akhirnya menyebabkan korban henti nafas yang pada akhirnya meninggal dunia," tandasnya.
(TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN JABAR/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)
Baca berita terkait Ayu Andriani di sini
Sebagian artikel ini telah tayang Tribun Jabar