Belum Gagal, Anies Baswedan Masih Bisa Maju Pilgub Jakarta 2024 Jika Hal Ini Terjadi

Belum gagal, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai masih bisa maju pada Pilgub DKI Jakarta 2024 jika satu hal ini terjadi.


zoom-inlihat foto
Anies-Baswedan-capres-nomor-urut-01.jpg
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Anies Baswedan


Mereka sempat mengelurkan pernyataan bakal mengusung Anies di Pilkada Jakarta, namun semua hanya harapan kosong.

Baca: Ridwan Kamil-Suswono Resmi Maju Pilgub DKI, Didukung Gerindra, PAN, Demokrat, Nasdem, hingga PPP

Namun, perkembangan politik yang dinamis, kini Anies ditinggalkan NasDem, PKB dan PKS.

Sebagai harapan terakhir adalah PDIP. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini bahkan sudah memasangkan Anies dengan Hendrar Prihadi.

Namun, ada syaratnya, yakni asal ada mitra koalisi. Realita politik, saat ini 12 parpol sudah mendukung Ridwan Kamil-Suswono.

Lalu, PDIP mau koalisi dengan siapa? Berarti Anies jadi Korban PHP lagi? 

"Kami lagi berupaya sedemikian rupa masih dengan partai-partai lain, sebisa mungkin sebelum tanggal 27 kami cari peluang," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah. 

"Kalau peluangnya dapat, kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua," imbuhnya.

Menurut Said, Anies dan Hendrar sudah bersedia untuk diduetkan dan dicalonkan oleh PDIP. 

Said pun mengakui bahwa upaya mengusung Anies-Hendrar tidak mudah, karena tiket pencalonan sudah habis diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono. 

Sementara, PDIP mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur karena kursi PDIP di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi ambang batas pencalonan. 

"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said. 

Apabila itu terjadi, Said menyatakan, PDIP bakal memilih untuk tidak mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024. 

Ketua DPP PDIP Adian Napitupulu pun menegaskan, PDIP tidak akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono. 

Menurut dia, deklarasi Ridwan Kamil-Suswono yang tidak mengikutsertakan PDIP menandakan PDIP tidak bisa diperjualbelikan. 

"PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian. 

PDIP dikunci 

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berpandangan, terbentuknya koalisi besar yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono merupakan upaya untuk mengunci PDIP agar tidak bisa mencalonkan jagoannya pada Pilkada Jakarta

“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi maka PDIP secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” ujar Djarot. 

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun menduga, diborongnya tiket pencalonan Pilkada Jakarta itu bertujuan untuk membawa Ridwan Kamil-Suswono menjadi calon tunggal atau melawan kotak kosong. 

Selain itu, ia juga curiga bahwa Ridwan Kamil-Suswono bakal berhadapan dengan calon dari jalur perseorangan yang sengaja dimajukan sebagai 'boneka'. 





Halaman
123
Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved