"Tadi saya isi bensin Pertalite di sini Rp20 ribu, ngisinya sekitar jam 20 lewat lah kira-kira," kata Khairunnisa, dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca: Reaksi Menohok NasDem dan PKB ke AHY yang Rendahkan Koalisi Perubahan: Tujuannya Cari Kursi Menteri
Setelah mengisi bahan bakar, motor bebek yang ia tunggangi mogok sekira 500 meter dari SPBU tempatnya mengisi bensin.
Awalnya, Khairunnisa mengaku tak curiga.
Ia beranggapan, bahwa motornya mogok karena kendala lain bukan karena bensin yang baru dibeli.
"Mogok deket PMI, awalnya saya enggak tahu karena motor juga posisinya bannya lagi kempes," ucapnya.
Dia lantas mendorong motornya ke bengkel yang tidak jauh dari lokasi tersebut.
Pada saat dicek, didapati tangki bensin kendaraannya telah tercampur air.
"Saya liat orang yang abis ngisi bensin di situ juga pada mogok, setelah dicek ternyata tercampur sama air," jelasnya.
Dia dan sejumlah konsumen bernasib sama, akhirnya mendatangi SPBU tersebut beramai-ramai.
Baca: Umur Masih Muda, Ini Sosok Syarifah Mona Hasinah Alaydrus Istri Baru Habib Rizieq Shihab
Mereka menuntut ganti rugi atas keteledoran yang dilakukan manajemen.
Pihak manajemen SPBU pun, bersedia mengganti seluruh kerugian biaya bengkel dan bensin.
"Penyelesaian diganti sama Pertamina, dicek terus dikuras dulu airnya, terus digantikan dengan minyak (bensin) yang tidak ada airnya," tuturnya.
Belum diketahui bagaimana akhirnya kasus ini.
Yang pasti sejumlah warga mengaku sangat direpotkan usai mengisi BBM di SPBU tersebut.
Sebab kendaraan mereka ngadat karena BBM bercampur air dan harus menguras isi tangki.
SPBU lakukan pratek curang
Sebelumnya Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan penyegelan dan memberikan sanksi terhadap SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta–Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
SPBU itu melakukan praktek curang dalam ukuran meter bensin yang keluarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, pihaknya mengambil tindakan tegas atas temuan adanya tambahan alat switch di tiga dari total delapan dispenser SPBU.
Sejak awal pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan pertama dan terakhir serta instruksi segera mengganti tiga dispenser tersebut dengan dispenser baru.