TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemimpin tertinggi kelompok Taliban, Hibatullah Akhundzada, disebut-sebut tengah berada di Afghanistan dan akan tampil di muka publik.
Hal tersebut diungkap oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
"Dia ada di Kandahar. Dia sudah lama tinggal di sana," kata jZabihullah Mujahid, dikutip dari AFP, Minggu (29/8/2021)
Hal tersebut sekaligus menjawab teka-teki Akhundzada yang keberadaannya sering tidak diketahui.
Di manakah ia bersembunyi selama ini?
Sejak menjadi pemimpin Taliban pada 2016, Akhundzada mendapatkan tugas untuk menyatukan kelompok itu yang sempat retak selama perebutan kekuasaan.
Hanya sedikit informasi yang diketahui tentang peran Akhundzada.
Baca: Taliban Jaga Ketat Bandara setelah Pasukan NATO Tinggalkan Afganistan
Baca: Taliban Berkuasa, Semua Pekerja Wanita Afghanistan Dilarang Keluar Rumah
Profil publiknya pun terbatas pada rilis pesan tahunan selama hari-hari libur Islam.
Sejak menguasai Kabul pada pertengahan Agustus, Taliban juga tutup mulut tentang keberadaan Akhundzada.
"Anda akan segera bertemu dengannya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Taliban selama ini merang kerap menyembunyikan pemimpin tertinggi mereka.
Pendiri Taliban yang misterius, Mullah Mohammad Omar, jarang bepergian ke Kabul ketika kelompok itu berkuasa pada 1990-an.
Ia juga bahkan enggan bertemu dengan tamu yang berkunjung.
Meski demikian, tidak ada satu sosok pun yang bisa memimpin dengan rasa hormat yang sama dengan Omar.
Laurel Miller, kepala program Asia di International Crisis Group, mengungkapkan bahwa Akhundzada mengadopsi gaya tertutup yang mirip dengan Omar.
Kerahasiaan mungkin juga didorong oleh alasan keamanan, mengingat pendahulunya, Mullah Akhtar Mansour, tewas oleh serangan drone AS.
"Seorang juru bicara Taliban mengindikasikan pemimpin mereka akan segera muncul, dan dia mungkin memiliki alasan untuk melakukan itu untuk menghilangkan kecurigaan atas kematiannya," kata Miller kepada AFP.
"Tetapi mungkin juga setelah menunjukkan dirinya, dia akan menarik diri dan menjalankan otoritasnya dari jarak jauh, seperti yang dilakukan Mullah Omar."
Baca: Nasib Fans K-Pop di Afghanistan Sejak Dikuasai Taliban, Ketakutan dan Terpaksa Bakar Album BTS
Baca: Taliban Ultimatum AS, Siap Beri Konsekuensi Jika Penarikan Pasukan Telat Selesai
Ketidakhadiran Akhundzada memicu rumor bertahun-tahun tentang kesehatannya.
Isu yang menyebar di Pakistan dan Afghanistan mengabarkan dia tertular Covid-19 atau terbunuh dalam pemboman.