Tari Lawung Ageng

Tari Lawung Ageng adalah salah satu tarian pustaka Keraton Yogyakarta.


zoom-inlihat foto
Tari-Lawung-Ageng-2.jpg
kratonjogja.id
Beksan Lawung Ageng merupakan salah satu tarian pusaka.

Tari Lawung Ageng adalah salah satu tarian pustaka Keraton Yogyakarta.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Lawung Ageng adalah salah satu tarian pustaka Keraton Yogyakarta.

Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana I.

Tari Lawung Ageng menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak.

Hal tersebut terinspirasi dari perlombaan Watangan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.

Dalam perlombaan tersebut, seorang prajurit akan berkuda sembari membawa tombak berujung tumpul disebut lawung.

Lawung ini digunakan untuk menyerang dan menjatuhkan lawan.

Perlombaan ini sering dilakukan di Alun Alun Utara dengan iringan gamelan Kiai Guntur Laut.

Dalam tari Lawung Ageng ini menggambarkan bagaimana prajurit-prajurit keraton berlatih perang dan adu ketangkasan menggunakan tombak. (1) 

Baca: Tarian Jawa

Tari Lawung Ageng 1
Beksan Lawung Ageng di Bangsal Pagelaran

  • Sejarah #


Tari Lawung Ageng adalah tarian yang tercipta di masa kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono pertama (1755-1792).

Tarian ini tercipta karena Sri Sultan kala itu terisnpirasi dari Perlombaan Watangan.

Watangan sendiri adalah kegiatan latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang dilakukan oleh para Abdi Dalem Prajurit pada masa itu.

Dalam gerakannya Tari Beksan Lawung Ageng menggambarkan suasana para prajurit yang sedang berlatih perang dan adu ketangkasan dalam memainkan senjata tombaknya.

Karena tarian ini menggambarkan sosok seorang prajurit kerajaan, maka gerakan yang ada di Tari Beksan Lawung Ageng ini memiliki nuansa heroik, gagah dan para penarinya mempunyai karakter maskulin. (2) 

Baca: Tari Jaranan Buto

  • Gerakan #


Gerakan tarian ini bernuansa heroik, patriotik, dan maskulin.

Tak hanya sekadar menyajikan sebuah tarian, Beksan Lawung Ageng juga memberikan dialog dengan bahasa Jawa, Melayu, dan Madura.

Sampai saat ini Beksan Lawung Ageng menjadi tarian khusus, bagian dari upacara kenegaraan.

Beksan Lawung Ageng biasa dipentaskandalam perayaan pernikahan agung putra-putri Sultan di Kepatihan.

Para penari akan ikut serta dalam kirab pengantin dan keraton menuju Kepatihan.

Mereka akan mengendarai kuda yang dikawal oleh Bregada Wirabraja dan diiringi gamelan Kiai Guntur Sari.(1)

Baca: Tari Jejer Gandrung

  • Iringan Musik #


Tari Lawung Ageng diiringi menggunakan gamelan dan tiga gendhing yang menggambarkan tiga babak dalam pertunjukan tari.

Gendhing pertama yaitu Gendhing Gangsaran yang mengiringi awal tarian.

Kemudian Gending Roning Tawang yang mengiringi babak kedua yang merupakan bagian pertarungan antar prajurit jajar.

Terakhir adalah Gendhing Bimakurda yang menjadi pengiring babak pertarungan yang dilakukan oleh antar Lurah. (2)

Baca: Tari Singo Ulung

  • Properti #


- Tombak

Properti yang pertama ialah tombak. Bahkan kata lawung yang menjadi nama dari tari tradisional satu ini juga merujuk pada tombak panjang yang ujungnya tumpul yang digunakan dalam pertunjukan.

Sebelumnya harus diketahui bahwa dalam Tari Lawung ada 16 penari dengan peran masing-masing.

Dua orang penari akan berperan sebagai botoh yang nantinya akan mengadu ketangkasan prajuritnya.

Empat orang lain akan berperan sebagai jajar yang merupakan prajurit muda dan termasuk pangkat yang paling rendah.

Kemudian empat orang juga akan berperan sebagai lurah yang merupakan prajurit yang sudah matang.

Selanjutnya ada ploncon atau pengampil yang dimainkan oleh empat orang penari.

Sementara untuk dua orang sisanya akan menjadi salaotho, yakni pelayan yang setia pada botoh.

Untuk properti Tari Lawung yang pertama ini, pada awalnya akan dipegang oleh pemeran ploncon.

Ploncon itu sendiri jika hendak didefinisikan sebagai perabot yang dimanfaatkan untuk meletakkan payung atau songsong, keris serta tombak dalam posisi yang tegak.

Setelah tiba waktunya, para pemeran ploncon tadi akan menyerahkan lawung atau tombak kepada lurah atau jajar untuk berlaga.

Jadi untuk yang selanjutnya, lurah atau jajar inilah yang akan mengendalikan dan beraksi menggunakan lawung tersebut.

- Keris

Keris ini akan disematkan di pinggang. Namun, tidak semua penari mengenakannya.

Hanya pemeran botoh, lurah dan jajar saja yang mengenakannya.

Ketiga peran inipun mempunyai keris yang berbeda-beda, di mana pada pemeran botoh dan jajar akan mengenakan keris gayaman sementara penari lurah akan mengenakan keris branggah.

- Teken

Teken ini sendiri ialah tongkat pendek dan gerakan botoh seolah seperti memberi aba-aba pada prajuritnya. (3) 

Baca: Tari Mayang Rontek

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Asal Yogyakarta
Jenis Tarian Tradisional
Makna Salah satu tarian pustaka keraton Yogyakarta
   


Sumber :


1. www.kompas.com
2. seringjalan.com
3. sekolahnesia.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved