Begini Respons KPK Setelah Diserang Laser ‘Rakyat Sudah Mual’

Plt Jubir KPK Ali Fikri mengapresiasi semua pihak yang mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.


zoom-inlihat foto
gedung-KPK-ditembaki-laser-1.jpg
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser, Senin (28/6/2021) petang membentuk beberapa tulisan di antaranya Berani Jujur Pecat.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri merespon serangan laser yang baru-baru ini terjadi di Gedung Merah Putih KPK.

Ali Fikri mengapresiasi semua pihak yang mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Karena kami sadari betul bahwa setiap bagian masyarakat punya perannya masing-masing untuk ikut mendukung pemberantasan korupsi," kata Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ali mengatakan, KPK tak pernah bosan untuk terus mengajak masyarakat melalui jargon-jargon antikorupsi.

Salah satunya ialah ‘Berani Jujur Hebat’.

Baca: Gedung KPK Diserang Laser Bertuliskan ‘Berani Jujur Pecat’ hingga ’Mosi Tidak Percaya’

Baca: Lowongan Kerja Pos Indonesia untuk Lulusan SMA/SMK, Ini Persyaratan Lengkapnya

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam konferensi pers Kinerja KPK Semester I 2020, Selasa (18/8/2020).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam konferensi pers Kinerja KPK Semester I 2020, Selasa (18/8/2020). (Dokumentasi/Biro Humas KPK)

Ali pun menyebutkan, jujur dan delapan nilai antikorupsi lainnya merupakan sikap dasar yang harus kita tanamkan dengan sungguh-sungguh agar tak terjerumus pada korupsi.

"Masyarakat tentu masih ingat dengan sembilan nilai antikorupsi, bukan? Jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil," kata Ali.

"Jadi mengenai jargon Berani Jujur Pecat, kami rasa yang tepat Berani Jujur Hebat," tutur dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser pada Senin (28/6/2021) malam.

Tembakan laser tersebut merupakan tulisan berupa kritik kepada KPK yang dilakukan kelompok masyarakat sipil #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia.

Baca: Berikan Uang ke Aa Umbara, Gitaris The Changcuters Diperiksa KPK

Baca: KPK Diminta Fokus Bekerja Atasi Korupsi dan Abaikan Kasus Pegawai yang Tak Lulus TWK

Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser, Senin (28/6/2021) petang membentuk beberapa tulisan di antaranya Berani Jujur Pecat.
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser, Senin (28/6/2021) petang membentuk beberapa tulisan di antaranya Berani Jujur Pecat. (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Tulisan-tulisan yang tertera satu di antaranya seperti ‘Mosi Tidak Percaya’ dan Berani Jujur Pecat’.

Tembakan laser itu diketahui sebagai bentuk perjuangan keadilan bagi 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan setelah tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

Tak hanya tulisan 'Mosi Tidak Percaya' dan 'Berani Jujur Pecat, tembakan laser ke Gedung KPK juga membentuk tulisan 'Rakyat Sudah Mual'.

Juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin mengaku, tulisan itu adalah bentuk penyelamatan terhadap lembaga antikorupsi KPK.

"Sejumlah pesan terproyeksi di gedung KPK malam ini, menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga antikorupsi ini dari cengkeraman oligarki," kata Asep kepada Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).

Baca: Greenpeace

Baca: Komnas HAM Ingin Klarifikasi Terkait Kasus TWK KPK, Politisi: Ini Bukan Pelanggaran HAM

Komisi Pemberantasaan Korupsi atau KPK
Komisi Pemberantasaan Korupsi atau KPK (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Selain itu, ia mengingatkan jika polemic TWK ini telah mencuat sejak 51 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan dan penyidik terbaik KPK lain dinonaktifkan.

Bahkan ia juga menduga, usulan tes kontroversial tersebut datang dari Ketua KPK, Firli Bahuri.

"Sejumlah organisasi masyarakat sipil menilai, tes yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengangkat pegawai KPK menjadi ASN ini, cacat prosedur," katanya.

Menurutnya, pengadaan TWK terkesan terburu-buru, beberapa pertanyaan yang terdapat dalam tes juga sama sekali tidak berkaitan dengan pemberantasan korupsi.

Bahkan Asep juga menjelaskan bahwa muncul asumsi bahwa TWK memang sudah dirancang untuk menyinkirkan mereka yang vokal dan berintegritas.

Baca: KPK Penuhi Panggilan Ombudsman RI untuk Berikan Klarifikasi soal TWK yang Kontroversial

Baca: Giri Suprapdiono Sebut Ketua KPK Firli Bahuri Juga Potensi Tak Lolos TWK: Kami Pernah Tes Bersama

Seorang aktivis membawa spanduk yang bertuliskan tolak revisi UU KPK pada aksi damai bentuk penolakan revisi UU KPK di bundaran Untan, tugu Digulis, Pontianak, Senin (22/2/2016) sore. Demonstrasi ini digelar oleh puluhan massa dari berbagai profesi yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi Kalimantan Barat. aksi yang dinamai mimbar bebas ini juga menampilkan permainan musik, teatrikal, penandatangan petisi dan pembacaan puisi. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)
Seorang aktivis membawa spanduk yang bertuliskan tolak revisi UU KPK pada aksi damai bentuk penolakan revisi UU KPK di bundaran Untan, tugu Digulis, Pontianak, Senin (22/2/2016) sore. Demonstrasi ini digelar oleh puluhan massa dari berbagai profesi yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi Kalimantan Barat. aksi yang dinamai mimbar bebas ini juga menampilkan permainan musik, teatrikal, penandatangan petisi dan pembacaan puisi. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA).




Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved