TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri merespon serangan laser yang baru-baru ini terjadi di Gedung Merah Putih KPK.
Ali Fikri mengapresiasi semua pihak yang mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Karena kami sadari betul bahwa setiap bagian masyarakat punya perannya masing-masing untuk ikut mendukung pemberantasan korupsi," kata Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Ali mengatakan, KPK tak pernah bosan untuk terus mengajak masyarakat melalui jargon-jargon antikorupsi.
Salah satunya ialah ‘Berani Jujur Hebat’.
Baca: Gedung KPK Diserang Laser Bertuliskan ‘Berani Jujur Pecat’ hingga ’Mosi Tidak Percaya’
Baca: Lowongan Kerja Pos Indonesia untuk Lulusan SMA/SMK, Ini Persyaratan Lengkapnya
Ali pun menyebutkan, jujur dan delapan nilai antikorupsi lainnya merupakan sikap dasar yang harus kita tanamkan dengan sungguh-sungguh agar tak terjerumus pada korupsi.
"Masyarakat tentu masih ingat dengan sembilan nilai antikorupsi, bukan? Jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil," kata Ali.
"Jadi mengenai jargon Berani Jujur Pecat, kami rasa yang tepat Berani Jujur Hebat," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser pada Senin (28/6/2021) malam.
Tembakan laser tersebut merupakan tulisan berupa kritik kepada KPK yang dilakukan kelompok masyarakat sipil #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia.
Baca: Berikan Uang ke Aa Umbara, Gitaris The Changcuters Diperiksa KPK
Baca: KPK Diminta Fokus Bekerja Atasi Korupsi dan Abaikan Kasus Pegawai yang Tak Lulus TWK
Tulisan-tulisan yang tertera satu di antaranya seperti ‘Mosi Tidak Percaya’ dan Berani Jujur Pecat’.
Tembakan laser itu diketahui sebagai bentuk perjuangan keadilan bagi 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan setelah tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Tak hanya tulisan 'Mosi Tidak Percaya' dan 'Berani Jujur Pecat, tembakan laser ke Gedung KPK juga membentuk tulisan 'Rakyat Sudah Mual'.
Juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin mengaku, tulisan itu adalah bentuk penyelamatan terhadap lembaga antikorupsi KPK.
"Sejumlah pesan terproyeksi di gedung KPK malam ini, menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga antikorupsi ini dari cengkeraman oligarki," kata Asep kepada Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).
Baca: Greenpeace
Baca: Komnas HAM Ingin Klarifikasi Terkait Kasus TWK KPK, Politisi: Ini Bukan Pelanggaran HAM
Selain itu, ia mengingatkan jika polemic TWK ini telah mencuat sejak 51 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan dan penyidik terbaik KPK lain dinonaktifkan.
Bahkan ia juga menduga, usulan tes kontroversial tersebut datang dari Ketua KPK, Firli Bahuri.
"Sejumlah organisasi masyarakat sipil menilai, tes yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengangkat pegawai KPK menjadi ASN ini, cacat prosedur," katanya.
Menurutnya, pengadaan TWK terkesan terburu-buru, beberapa pertanyaan yang terdapat dalam tes juga sama sekali tidak berkaitan dengan pemberantasan korupsi.
Bahkan Asep juga menjelaskan bahwa muncul asumsi bahwa TWK memang sudah dirancang untuk menyinkirkan mereka yang vokal dan berintegritas.
Baca: KPK Penuhi Panggilan Ombudsman RI untuk Berikan Klarifikasi soal TWK yang Kontroversial
Baca: Giri Suprapdiono Sebut Ketua KPK Firli Bahuri Juga Potensi Tak Lolos TWK: Kami Pernah Tes Bersama