TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah akan mencairkan Bantuan Sosial Tunai Rp 300 ribu pada akhir maret 2021.
Program yang dilaksanakan sejak Januari hingga April 2021 tersebut disalurkan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp 12 triliun.
Dilansir Tribunnews.com, Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Tunai (BST) pada akhir Maret 2021.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini menargetkan bantuan sosial Maret 2021 dapat dicairkan pada minggu keempat di bulan yang sama.
Pencairan itu akan berbarengan dengan pencairan bantuan sosial untuk April 2021 mendatang.
“Harapan kami untuk bulan Maret ini kami bisa realisasikan di minggu keempat di bulan Maret," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/3/2021), dikutip dari laman Presidenri.go.id.
"Demikian pula target untuk bulan April kami akan serahkan pada bulan Maret juga, sehingga masyarakat bisa melakukan pembelanjaan sesegera mungkin,” jelas Risma.
Risma berkomitmen mengejar target sesegera mungkin agar pemerintah dapat segera mencairkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
“Ada beberapa daerah yang belum 100 persen memadankan data dengan data kependudukan."
Baca: Kabar Gembira, Pemerintah Luncurkan Program Bantuan Rp 3,5 Juta Pengganti Subsidi Gaji Karyawan
Baca: Dana Bantuan Covid-19 Dikorupsi Kades untuk Judi dan Foya-foya, Kini Terancam Hukuman Mati
"Kami harus jemput perbaikan datanya, jadi kami bekerja sama dengan daerah untuk mempercepat di 514 kabupaten/kota,” jelas dia seperti dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com Bansos Tunai Rp 300 Ribu Cair Akhir Maret 2021, Cek Penerima di dtks.kemensos.go.id, Berikut Caranya.
Berikut ini cara cek penerima Bansos Tunai Rp 300 ribu dan cara mencairkannya, berdasarkan panduan seperti tahap sebelumnya.
Cara Cek Penerima
1. Buka laman dtks.kemensos.go.id.
2. Pilih ID Kepesertaan yang diinginkan.
Adapun pilihan yang tersedia yakni NIK, ID DTKS/BDT, Kartu Sembako/BPNT, dan Nomor PBI JK/KIS.
3. Masukkan Nomor Kepesertaan dari ID yang dipilih.
4. Masukkan Nama yang sesuai dengan ID yang dipilih.
5. Masukkan kode yang tertera.
6. Klik Cari.
7. Muncul keterangan apakah ID yang diinput terdaftar atau tidak di DTKS.
Baca: Pemerintah Akan Cairkan BLT Karyawan yang Belum Tersalurkan kepada Pekerja Tahun Lalu
Baca: Menaker Ida Fauziyah Tegaskan Subsidi Upah Tidak Lanjut, Tak Ada Alokasi BLT Pekerja di APBN 2021
Cara Mencairkan Bansos Tunai di Kantor Pos
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, penerima bansos Rp 300 ribu akan menerima surat undangan dari Ketua RT yang wajib dibawa ke kantor pos terdekat untuk mencairkan bantuan.
Surat undangan ini berisi barcode serta informasi dasar penerima bantuan.
Saat ke kantor pos, masyarakat wajib membawa surat undangan serta KTP atau Kartu Keluarga.
Setiba di kantor pos, tunggu giliran untuk mencairkan bansos Rp 300 ribu.
Setelah menunjukkan KTP atau KK serta surat undangan, petugas akan men-scan barcode pada surat undangan.
Masyarakat akan langsung mendapat bansos Rp 300 ribu.
Tidak ada potongan apapun saat mencairkan dana bansos Rp 300 ribu di kantor pos.
Bantuan sosial tunai ini merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Tri Rismaharini pasca mengemban jabatan sebagai Menteri Sosial sejak Desember 2020 lalu.
Mantan wali kota Surabaya itu juga menjanjikan beberapa program pemberdayaan masyarakat lainnya.
Dalam aktivitas blusukan yang dilakukannya di kawasan kumuh Jakarta, Risma menjanjikan adanya perbaikan ekonomi, pendidikan, hingga tempat tinggal yang layak
Ketika blusukan ke kawasan bantaran Sungai Ciliwung, Risma berbincang dengan sejumlah pemulung dan gelandangan.
Risma menjanjikan tempat tinggal layak bagi para gelandangan dan pengemis yang bermukim di sekitar Ciliwung.
"Bapak Ibu saya carikan rumah, jadi enggak perlu ada biaya kontrak, tetap cari sampah seperti ini, nanti sampah dari Kemensos bisa untuk bapak," kata Risma seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (28/12/2020).
Selain menjanjikan tempat tinggal yang layak, Risma juga berjanji akan mengajari para pemulung di sekitar bantaran Ciliwung untuk usaha mandiri.
Setelahnya, Risma dan rombongan bergerak ke area kolong jembatan.
Baca: Didatangi Mensos Risma, Warga Kolong Flyover Pegangsaan Menolak Tawaran Relokasi
Dari tempat itu, Risma menyusuri bantaran kali sambil menyapa penghuni di kawasan tersebut, yang didominasi oleh para gelandangan.
Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini, Risma kembali menyampaikan keinginannya mengubah nasib mereka.
Ia menjanjikan tempat tinggal yang lebih layak bagi penghuni kolong jembatan.
"Saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat lebih baik, mau ya, Pak, Bu," ajak Risma.
1. Janjikan pendidikan
Risma kembali blusukan pada Rabu (30/12/2020). Kali ini, ia bergerak ke kawasan kumuh kolong Tol Gedong Panjang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam blusukannya, Risma menjanjikan sekolah dan beasiswa untuk anak-anak di kawasan tersebut.
Ia ingin anak-anak yang tinggal di lingkungan itu tetap dapat mengenyam pendidikan layak demi masa depan mereka.
Baca: Blusukan ke Kali Ciliwung, Mensos Risma Janjikan Rumah Layak Huni bagi Pemulung
"Nanti Ibu carikan sekolah, nanti Ibu carikan beasiswa, ya? Wis, iso pasti kok, ya? Nanti kalau sudah itu buktikan pada dunia," kata Risma melalui tayangan video Kompas TV, Kamis (31/12/2020).
Risma menyampaikan bahwa pendidikan merupakan satu langkah untuk mengubah nasib.
Ia pun mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari kalangan kurang mampu selama menjadi Wali Kota Surabaya, misalnya, kepada anak pemulung, tukang batu, tukang tambal, hingga tukang pijat.
“Mereka sudah banyak yang menjadi sarjana. Nanti saya berikan beasiswa, nanti saya beli barang-barang yang dikumpulkan ini. Saya ini ibunya pemulung,” katanya.
Risma juga mengajak warga penghuni kolong tol untuk lebih berdaya dengan menerima dukungan dan program pendampingan dari Kementerian Sosial.
Ia tak mempersoalkan jika kaum laki-laki di wilayah tersebut mencari nafkah dengan menjadi pemulung.
Namun, Risma berjanji untuk memberdayakan para ibu melalui usaha mikro seperti warung pecel lele.
Dengan demikian, penghasilan keluarga dapat bertambah dan ekonomi warga menjadi lebih baik.
"Ibunya nanti kita ajari cari uang. Di belakang itu ada lele, nanti bisa saya ajari gimana buat pecel lele, atau buat yang lain, nanti kita bisa jual," ujarnya.
Baca: Hari Pertama Kerja sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini Blusukan ke Kawasan Sungai Ciliwung
Menurut Risma, para ibu dapat mengelola warung pecel lele dengan memanfaatkan lele yang diternak dan dikelola Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi.
Risma berjanji jika warung pecel lele itu sudah didirikan, ia sendiri yang akan meresmikannya.
"Penjenengan percoyo lek aku sing ngresmikan lak akeh sing tuku (Anda semua percaya saja, kalau saya yang meresmikan akan banyak yang membeli),” ujarnya dalam bahasa Jawa.
Risma bahkan berencana untuk memindahkan warga yang tinggal di kawasan kumuh ini ke tempat hunian baru yang lebih layak.
2. Relokasi warga
Risma pun berencana merelokasi warga yang tinggal di bawah kolong fly over Pegangsaan, belakang Kantor Kementerian Sosial, Jakarta.
Ia ingin memindahkan warga ke balai milik Kemensos. Langkah ini dilakukan Risma untuk mendukung rencananya menyulap kolong fly over tersebut menjadi taman.
"Program Bu Risma itu rencananya, katanya Kemensos itu punya balai atau apa gitu, warga yang kemarin diundang itu akan diajak ke sana untuk melihat," kata Lurah Pegangsaan Parsiyo kepada Kompas.com, Kamis (31/12/2020).
Namun demikian, menurut Parsiyo, rencana Risma tersebut mendapat penolakan dari warga setempat.
Warga menolak tawaran Risma karena lokasi balai yang jauh dari tempat kerja mereka.
"Warga ditawarkan belum ada jawaban mau. Intinya mereka menolak," ucapnya.
Parsiyo pun kemudian menyampaikan ke Risma bahwa Pemprov DKI Jakarta juga sudah berkali-kali menawarkan warga kolong flyover itu untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Namun, warga selalu menolak karena lokasinya yang jauh.
3. Bansos awal Januari
Selain menjanjikan tempat tinggal dan pendidikan, Risma juga menjanjikan sejumlah bantuan sosial (bansos). Ia berjanji untuk menyalurkan bansos di awal 2021.
Bansos yang dimaksud mulai dari program keluarga harapan (PKH), sembako, bantuan sosial tunai (BST), hingga bantuan langsung tunai (BLT).
Baca: Diizinkan Rangkap Jabatan, Risma Masih Ingin Resmikan Beberapa Tempat di Surabaya
"Kita dengan PT Pos akan menyalurkannya kurang lebih mulai tanggal 4 Januari (2021), kita berharap satu minggu itu bisa kelar di seluruh Indonesia," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).
Risma merinci bantuan PKH akan diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat. Bantuan ini bakal disalurkan oleh himpunan bank-bank milik negara (himbara).
PKH menyasar sejumlah kelompok seperti keluarga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, hingga lanjut usia.
Bantuan ini diberikan tiap 3 bulan sekali selama satu tahun, yakni Januari, April, Juli dan Oktober. Sementara, bantuan sembako akan diberikan kepada 18,8 juta penerima.
Bantuan senilai Rp 200.000 ini akan disalurkan mulai Januari hingga Desember 2021.
Khusus bagi warga Jabodetabek yang semula menerima bantuan sembako, mulai tahun 2021 tidak akan lagi menerima bantuan yang sama dan diganti dengan bantuan tunai langsung.
Untuk program bantuan sosial tunai, tahun 2021 akan diberikan kepada 10 juta penerima di seluruh Indonesia.
Setiap penerima bantuan sosial tunai akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300.000 yang diberikan selama empat bulan berturut-turut, terhitung sejak Januari hingga April 2021.
Bantuan ini disalurkan melalui PT Pos. Pemerintah berharap, percepatan penyaluran bantuan akan membantu mendorong bangkitnya ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Itu akan membantu perekonomian di daerah supaya tidak turun dengan perputaran," ujar Risma.
Baca: Baru Saja Ditunjuk jadi Menteri, Risma Disuruh Mundur oleh ICW karena Langgar 2 Undang-undang
Risma pun berjanji untuk melakukan perbaikan mekanisme dalam realisasi bansos.
Nantinya, penerima bantuan dapat memberikan timbal balik atau laporan mengenai proses penyaluran bantuan oleh pihak-pihak terkait.
"Jadi bukan hanya kami memberikan bantuan, tapi ada pelaporan juga untuk penerima bantuan," katanya.
Risma belum menyampaikan secara rinci perbaikan mekanisme yang akan ia lakukan.
Namun, ia menyebut langkah ini ditempuh untuk mencegah terjadinya pemotongan bantuan dari hulu ke hilir.
Dengan demikian, diharapkan penyelewengan dana bansos tidak terjadi.
"Kami harapkan tidak ada lagi yang berusaha memotong karena laporan-laporan itu akan masuk di kami di dalam proses setiap penerimaan bantuan kepada para penerima bantuan," ujar Risma.
"Jadi akan ada mekanisme laporan yang lebih detail sehingga kita berharap sekali lagi tidak ada pemotongan atau penyelewengan bantuan," tuturnya.
Baca: Zaskia Sungkar Lahirkan Anak Pertama, Irwansyah Azani dan Ungkap Arti Nama Putranya
Baca: Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Saya Tak Pernah Mengemis untuk Dapatkan Pangkat dan Jabatan
(Tribunnewswiki/Niken/Tyo, Tribunnews.com/Nuryanti/Sri Juliati)
Baca artikel lainnya terkait bantuan sosial di sini