
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko buka suara ketika ditanyai oleh kalangan militer tentang manuvernya di dalam Partai Demokrat.
Moeldoko menyebut dirinya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan.
“Saya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan,” kata Moeldoko melalui akun Instagram @dr_moeldoko pada Selasa (30/3/2021).
Dia juga mengaku konsisten dan rela mempertaruhkan lehernya untuk terus menegakkan Pancasila.
“Jka ada yang berusaha merusak keindonesiaan kita, saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya,” katanya.
Moeldoko mengatakan langkahnya terkait Partai Demokrat merupakan hak politik dirinya sebagai seorang warga sipil.
Meski demikian, Moeldoko mengaku masih konsisten menjaga demokrasi yang telah melekat di dalam hati dan darahnya.

“Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa pancasilanya. Padahal tidak ada yang menggubrisnya. Moeldoko tidak seperti itu,” kata Moeldoko.
Baca: Sebut Sudah Ada Keretakan, Moeldoko Nyatakan Dirinya Didaulat Jadi Pemimpin Partai Demokrat
Dalam video pendek ini tidak jelas siapa yang dimaksud oleh Moeldoko pihak yang membonceng kanan kiri hingga mengorbankan jika nasionalisme dan pancasilanya.
Moeldoko dinyatakan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons kesediaan Moeldoko yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di KLB Deli Serdang.
AHY menilai Moeldoko adalah ketua umum abal-abal Partai Demokrat karena sejumlah syarat untuk menggelar KLB tidak dipenuhi.
Belakangan, AHY menilai Moeldoko tidak mempedulikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.
“Apalagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan,” kata AHY, menambahkan.
Baca: Soal Perpecahan Demokrat, Hayono Isman: Mungkin Ada 5 Faksi selain Faksi Pak Andi dan Pak Marzuki
Moeldoko: Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat
Moeldoko menyebut dia didaulat untuk memimpin Demokrat.
"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di tubuh Partai Demokrat," kata Moeldoko melakui akun Instagram miliknya, @dr_Moeldoko, Minggu (25/3/2021).
Moeldoko juga menyebut alasan dirinya mengambil jabatan Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang karena pertarungan ideologis di ranah nasional kian menguat jelang tahun politik 2024.
"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024, pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman menuju Indonesia emas di 2045," katanya.
Pertarungan politik itu, lanjut Moeldoko, juga tampak pada tubuh Partai Demokrat.
AHY Buka Suara Soal Perppu Cipta Kerja: Masyarakat dan Kaum Buruh Masih Berteriak |
![]() |
---|
Lukas Enembe Terjerat Kasus Hukum, Partai Demokrat Siapkan Bantuan Hukum |
![]() |
---|
Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Demokrat Singgung Harun Masiku, Sekjen PDI-P : Tak Ada Hubungannya |
![]() |
---|
Positivity Rate Covid-19 di RI Tembus 5,12 Persen, Pemerintah Belum Siapkan Rencana Pengetatan |
![]() |
---|
Kebijakan Lepas Masker di Area Terbuka, Moeldoko Ingatkan Masyarakat Tidak Terlena Euforia |
![]() |
---|