Sementara daya jelajah Poseidon bisa menjangkau 10.000 kilometer.
Artinya, jika Poseidon meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.
Jika diledakkan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter.
Belum lagi ditambah kerusakan yang diakibatkan ledakan nuklir itu sendiri.
Baca: China Marah dan Minta Amerika Serikat Menghentikan Aksi Provokatifnya di Laut Cina Selatan
Burevestnik
Burevestnik merupakan rudal jelajah yang juga dimiliki oleh Rusia.
Burevestnik tak kalah menakutkan dari dua senjata sebelumnya.
Pasalnya, senjata ini juga memiliki hulu ledak nuklir.
Rudal Bawah Tanah Iran
Baca: Dua Jet Tempur AS Pepet Pesawat Komersial Iran, Penumpang Alami Luka-luka
Iran juga menjadi negara yang turut unjuk gigi kekuatan rudal.
Mereka telah meluncurkan rudal balistik dari dalam tanah, Rabu (29/7/2020).
Hari itu merupakan hari terakhir latihan militer di dekat perairan Teluk.
Elit Pengawal Revolusi Irn mengklaim
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Al Jazeera, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan uji coba semacam ini menjadi yang pertama kali di dunia.
Baca: Ketegangan Diplomatik Meninggi, China dan Rusia Kompak Sebut AS sebagai Biang Kisruh di Negara Lain
Mereka menyebut uji coba ini menjadi prestasi penting yang akan menimbulkan tantangan serius bagi intelijen musuh.
Pasalnya, rudal bawah tanah tersamarkan dengan rapi alias tak diketahui pasti letaknya.
IRGC mengatakan mereka juga merilis bom dari jet tempur Sukhoi Su-22 untuk menargetkan posisi yang telah ditentukan di Pulau Bani Farur di perairan teritorial Iran.
"Peluncuran ini dilakukan tanpa platform dan peralatan biasa," kata kepala dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh di televisi pemerintah.
"Rudal yang terkubur tiba-tiba merobek tanah dan mengenai sasaran mereka dengan tepat," katanya, dan menambahkan lagi ini terjadi untuk pertama kalinya di dunia".
(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin, Intisari Online)