Ketegangan Diplomatik Meninggi, China dan Rusia Kompak Sebut AS sebagai Biang Kisruh di Negara Lain

China dan Rusia semakin menjadi sekutu yang erat, setelah Amerika Serikat selalu bersitegang dengan negeri Tirai Bambu ini sepanjang 2020.


zoom-inlihat foto
xi-y-putin.jpg
AFP
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tensi panas hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin menjadi-jadi.

Saling menduga terkait Covid-19 dan perang dagang membuat hubungan antara dua negara besar tersebut semakin tidak mesra.

Situasi terkini, hubungan diplomatik antara Washington dan Beijing semakin memburuk atas aksi saling mengusir kantor konsulat di negara masing-masing.

Hal ini dipertebal setelah China semakin menunjukkan diri "merapat" ke Rusia.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Beijing dan Moskow akan bekerjasama dalam perang informasi.

Langkah ini dilakukan di tengah pertarungan ideologis antara China dengan Amerika Serikat yang semakin meningkat.

Baca: Menambah Ketegangan Diplomatik, AS Langgar Konvensi Wina dengan Menerobos Konsulat China di Houston

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (AFP)

South China Morning Post memberitakan, dalam kritik terselubung terhadap AS, Hua Chunying, yang juga menjabat sebagai direktur departemen pers kementerian, dan rekannya dari Rusia Maria Zakharova mengatakan negara-negara tertentu telah menyebarkan disinformasi karena bias ideologis dan kebutuhan politik.

Rusia dan terutama China, kini menanggap Amerika Serikat negara "tak tahu diri" karena melakukan berbagai serangan terhadap negara lain.

Baca: Diuji Coba pada 30 Ribu Orang, Vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Siap Produksi Akhir 2020

"Mereka telah mendistorsi sejarah, menyerang sistem sosial negara lain dan jalur pembangunan, mempolitisasi pandemi, menempelkan label pada virus dan membatasi dan menindas media asing karena melakukan pekerjaan mereka", kata kementerian luar negeri China dilansir South China Morning Post.

Pernyataan yang dibuat pada hari Jumat tersebut, muncul ketika konfrontasi antara China dan AS terus berkobar di berbagai bidang.

Mulai dari penanganan awal Beijing terhadap penyebaran virus corona, hingga pengenalan hukum keamanan nasional di Hong Kong.

Baca: Balas Pengusiran Konsulat di Houston, China Titahkan Pengosongan Konsulat Amerika Serikat di Chengdu

Bahkan, dalam langkah yang belum pernah terjadi sejak dimulainya hubungan diplomatik resmi pada 1979, Beijing memerintahkan AS untuk menutup konsulatnya di Chengdu pada Jumat sebagai balasan atas keputusan Washington untuk menutup konsulatnya di Houston di mana pejabat AS menuduh konsulat Houston digunakan sebagai "pusat penelitian" pencurian oleh militer Tiongkok di AS.

Melansir Reuters, suasana tegang bahkan tampak pada Senin pagi, di mana para pejabat China mengambil alih gedung konsulat Chengdu setelah staf diplomatik AS meninggalkan gedung tersebut.

Konsulat Chengdu merupakan satu dari lima kantor konsulat di China daratan.

Baca: Menambah Ketegangan Diplomatik, AS Langgar Konvensi Wina dengan Menerobos Konsulat China di Houston

Langkah ini menimbulkan kecemasan bahwa ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut mungkin terlalu dalam untuk diperbaiki.

Selama konferensi video pada hari Jumat, Hua dan Zakharova mengatakan negara-negara lain harus bergabung dengan upaya mereka untuk "menolak disinformasi".

"Negara-negara seharusnya tidak mengadopsi standar ganda, mencampuri urusan dalam negeri orang lain atau tuduhan tanpa dasar yang sama pada sistem politik negara lain, jalur pembangunan dan pemerintahan negara berdasarkan ideologi dan prasangka politik," kata mereka.

Saling menutup konsulat

Sebelumnya, Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup konsulat mereka yang berada di Houston, pada Jumat (24/7/2020) lalu.

Sebagai balasan, Kantor Konsulat Amerika Serikat (AS) di Kota Chengdu, China, "diusir" pada Sabtu (25/7/2020), sehari setelah negeri Tirai Bambu itu memerintahkan penutupan dalam pertempuran diplomatik dengan negeri Paman Sam.





Halaman
123
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved