Singgung Efektivitas PPKM, Jokowi: Lockdown Satu Kota Untuk Apa?

Ia mengimbau, lockdown skala mikro dapat dilakukan asal tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi.


zoom-inlihat foto
presiden-jokowi-saat-membuka-musyawarah-nasional-vi-apeksi.jpg
instagram.com/jokowi
Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) secara terbatas dan virtual dari Istana negara, Kamis (11/2/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Presiden Jokowi menyebut lockdown tidak tepat jika dilakukan di suatu daerah yang kasus covid-19 sedikit saja.

Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan pada “Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021” di Istana Negara, Kamis (11/2/2021).

Awalnya Jokowi menyinggung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

PPKM mikro dapat dilakykan di lingkup kelurahan, desa, RW, dan RT apabila pemerintah setempat merasa perlu.

Baca: Peringatan Ahli: Dunia Tak Akan Bisa Atasi Covid-19 hingga 6 Tahun Kedepan, Vaksinasi Harus Merata

Baca: Mabes Polri Ungkap Riwayat Kesehatan Ustaz Maaher, Sempat Membaik Sebelum Meninggal

"Jika dirasa perlu, ini PPKM bisa dilakukan, tetapi dalam skala mikro, dalam lingkup yang kecil.

Dalam skala kelurahan, desa, RW dan RT saja," ujar Jokowi dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

"Jangan sampai yang terkena virus (Covid-19) hanya satu orang dalam satu RT, yang di- lockdown seluruh kota.

Jangan sampai yang kena virus misalnya satu kelurahan yang di-lockdown seluruh kota. Untuk apa?" lanjutnya.

Presiden mengatakan hal inilah yang kadang keliru.

Ia mengimbau, lockdown skala mikro dapat dilakukan asal tidak menggenggu pertumbuhan ekonomi.

Baca: Masyarakat di 98 Daerah PPKM Mikro Akan Dapat Rapid Tes Antigen Gratis, Begini Caranya

Baca: Wiku Adisasmito Soal PPKM Mikro: Prinsip Gas dan Rem Ini Bisa Dikendalikan Bersama Pos Komando

Presiden Jokowi saat meluncurkan PT Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Senin (1/2/2021). (BPMI Setpres 2021)
Presiden Jokowi saat meluncurkan PT Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Senin (1/2/2021). (BPMI Setpres 2021) (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

“Kita memang harus bekerja lebih lagi, Mikro lockdown tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat.

Karena yang kita lockdown adalah skala-skala kelurahan, RW, dan RT,” jelas Jokowi.

Agar lockdown mikro dapat berjalan dengan baik, Wali Kota maupun Wakil Wali Kota harus melakukan pemetaan wilayah yang terpapar covid-19.

“Oleh sebab itu wali kota wakil walikota harus melakukan pemetaan zonasi penyebaran covid-19 secara detail.

Mengerti betul dimana (penyebarannya) sampai ditingkat kelurahan, RW, atau RT,” kata Presiden.

Baca: Wisatawan Masuk Jogja Wajib Rapid Tes Antigen, 3 Perbatasan Diperketat Antisipasi Lonjakan Covid-19

Baca: Banyak Penjual Ikan Bandeng Musiman Setiap Menjelang Imlek di Jakarta, Begini Penjelasannya

Ilustrasi pusat perbelanjaan. Pada masa perpanjangan PPKM, pusat perbelanjaan buka hingga pukul 20.00 waktu setempat.
Ilustrasi pusat perbelanjaan. Pada masa perpanjangan PPKM, pusat perbelanjaan buka hingga pukul 20.00 waktu setempat. (Kompas)

Jika langkah ini dapat dilakukan, maka lockdown akan berjalan efektif.

Ia juga membandingkan dengan langkah yang dilakukan negara lain, dimana melakukan lockdown total justru membuat perekonomian jatuh.

Presiden mengimbau para pemimpin daerah untuk berhati-hati menerapkan lockdown mikro ini.

“Tidak bisa lagi satu kota di-lockdown. Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain, me-lockdown satu negara, satu provinsi, satu kota, ekonominya jatuh. Hati-hati mengenai ini,” pungkasnya.

Baca: Cara Hilangkan Flek Hitam di Wajah Pakai Masker Semangka

Baca: Kisah Senior Paling Kejam di Akmil, Tak Pandang Bulu, Berani Hukum AHY dan Keponakan SBY

(Tribunnewswiki.com/SO)

 




BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved