Sebagai informasi, operasi Pekat diadakan guna menekan angka kriminalitas yang terjadi di Palembang.
Penyisiran terus dilakukan petugas di tempat-temoat yang sering digunakan untuk berbuat mesum segerombolan pasangan tanpa buku nikah.
"Kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap hari," jelas Yani.
Para pasangan tersebut didata dan diserahkan ke keluarga supata tak melakukan hal yang sama lagi.
"Orangtua mereka dipanggil untuk menjemput, sehingga diharapkan mereka tak lagi berbuat mesum," terang Yani.
Kronologi
Kejadian tersebut berawal dari polisi melakukan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) dengan menyisir seluruh penginapan di kawasan Sukabangun Palembang.
Polisi dibuat curiga dengan adanya di depan pintu yang terdapat seorang pria berinisial DO (25) di kamar sendirian lengkap dengan sepatu milik wanita di dalamnya.
Petugas yang curiga mulai menggeledah kamar mandi dan lemari yang ditempati oleh pemuda itu.
Baca: Polisi Pemeras PSK di Denpasar Ditetapkan Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pemerasan dan Ancaman
Baca: Bekam Mulut Korban Menggunakan Plastik, Pelaku Pembunuhan PSK di Bekasi Diduga Psikopat
Ketika polisi mengangkat ranjang, ada sosok wnaita berinisial EO (22) tengah bersembunyi di bawah dengan kaki berlipat.
Fakta di baliknya adalah DO nekat menyembunyikan EO karena takut tak bisa menujukkan surat nikah.
Hal tersebut dilakukan demi terhindar dari razia polisi.
Namun kenyataannya, DO gagal karena petugas menggeledah seluruh ruang kamar dan menemukan EO di bawah ranjangnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, TRIBUN JAKARTA)
Artikel ini telah tayang di TRIBUN JAKARTA dengan judul Marak Prostitusi Online di Tengah PPKM Tangsel, Polisi Amankan Belasan PSK