TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis, (28/1/2021), mengatakan dari seluruh vaksin Covid-19 yang sudah tersedia, sebanyak 95 persennya telah dipesan negara maju,
Dia mengatakan hal ini memprihatinkan sekali. Retno menyebut virus corona tidak hanya ada di negara maju, tetapi juga di negara berkembang.
Menurut Retno, masalah dunia tidak akan berakhir apabila semua negara belum bisa mengakhiri pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, kata Retno, Indonesia selalu konsisten menyerukan prinsip kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara di dunia.
Retno mengungkapkan Indonesia turut berkontribusi dalam prinsip kesetaraan akses terhadap vaksinasi Covid-19.
"Kita menjadi anggota dari CEPI Investors Council. Kita juga melakukan penjajakan awal kerja sama antara CEPI dan Bio Farma. Ini adalah salah satu wujud bahwa Indonesia tidak hanya memikirkan kita sendiri, tapi juga berusaha dengan kemampuan kita untuk berkontribusi," kata dia dalam acara "Rosi: Covid-19 Tembus 1 Juta, Kita Bisa Apa?" Kamis (28/1/2021).
Baca: WHO Beri Izin Darurat 6 Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan, Satu di Antaranya Ada Sinovac
CEPI adalah koalisi yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan vaksin untuk melawan penyakit menular dan mengupayakan akses vaksin bagi semua negara.
Koalisi yang berbasis di Oslo, Norwegia ini terdiri dari pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil.
Retno mengatakan meski Indonesia memiliki masalah pandemi, tetapi juga ada tanggung jawab untuk dunia dalam bersama mengatasinya.
Sehari sebelumnya, Menlu Retno juga menegaskan bahwa kepastian untuk ketersediaan vaksin Covid-19 agar bisa didistribusikan tepat waktu ke seluruh negara sangat dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Retno saat memimpin pertemuan Covax AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1/2021).
Baca: Lewat Covax, Indonesia Bisa Peroleh Vaksin Covid-19 Gratis hingga Sebanyak 20% Jumlah Penduduk
Baca: Ditangkap Polisi, Pegawai Honorer Pemprov Kalbar Sebut Vaksin akan Bunuh Rakyat Dalam 4 Bulan
"Agar vaksin dapat siap dan didistribusikan secara tepat waktu, perlu didapat kepastian mengenai beberapa hal penting," kata Retno yang merupakan salah satu co-chairs dari Covax AMC, dikutip dari siaran pers, Kamis (28/1/2021).
Hal penting tersebut antara lain menyangkut ketersediaan jumlah vaksin, jenis vaksin yang akan diterima, jadwal pengiriman, regulasi, dan isu-isu penting lainnya.
Sebab, kata Retno, seluruh negara, baik maju, kecil, maupun berkembang, berkepentingan untuk memastikan akses yang setara terhadap vaksin Covid-19.
Indonesia bisa memperoleh vaksin gratis melalui Covax
Retno pada Selasa, (26/1/2021), mengatakan Indonesia bisa memperoleh vaksin Covid-19 gratis sebanyak 3 hingga 20 persen jumlah penduduk melalui fasilitas Covax.
Retno menyebut jenis, besaran, dan waktu penyaluran vaksin Covid-19 masih akan terus dibahas.
Indonesia, kata Retno, Indonesia masuk ke dalam daftar negara Covax Advanced Market Commitment (AMC) atau AMC-92.
AMC-92 adalah negara dengan penghasilan menengah dan rendah yang bakal dibantu Covax untuk memperoleh vaksin Covid-19 gratis.
Retno mengatakan dirinya mewakili Indonesia yang baru saja terpilih sebagai salah satu co-chairs AMC-92.
Baca: Jubir Kemenkes Beri Alasan Pemerintah Tak Beri Kuota Vaksin untuk Penyintas Covid-19
Baca: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Pfizer Sukses di Israel, Pasien Positif Usia 60-an Turun hingga 60%