Kepala BPPTKG Sebut Aktivitas Gunung Merapi Menunjukkan ke Arah Terjadinya Erupsi

BPPTKG menyebut erupsi kali ini tidak akan sebesar erupsi tahun 2010 apabila Merapi benar-benar meletus.


zoom-inlihat foto
gunung-merapi-erupsi.jpg
Twitter/BPPTKG
Erupsi Merapi pada Jumat (27/3/2020). BPPTKG pada Minggu, (29/11/2020), mengatakan aktivitas Merapi saat ini menunjukkan ke arah terjadinya erupsi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Status Gunung Merapi pada 5 November 2020 dinaikkan menjadi Siaga (level III) oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Sebelumnya, Gunung Merapi, dinaikkan statusnya dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) sejak pertengahan tahun 2018 lali karena ada erupsi freatik.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan Gunung Merapi terus mengalami peningkatan aktivitas di puncak.

Dengan demikian, gunung tersebut dapat dikatakan mendekati erupsi.

Hal ini diungkapkannya dalam webinar bertajuk "Erupsi Merapi, Apa yang Bisa Dilakukan?" pada Minggu (29/11/2020) yang diselenggarakan oleh UGM-Kagama.

Aktivitas guguran terus meningkat

Menurut Hanik, aktivitas Gunung Merapi sekarang ini menunjukkan ke arah terjadinya erupsi.

Sebab, dari data seismik, keluaran gas dan deformasi masih tinggi dan aktivitas guguran makin terus meningkat. "Hal ini menunjukkan mendekatnya waktu erupsi," ujar Hanik Humaida seperti dikutip dari laman UGM, Senin (30/11/2020).

Hanya saja, untuk kapan terjadinya erupsi, Hanik tidak menyebutkannya.

Erupsi di Gunung Merapi pada Jumat 10 April 2020 pukul 09.10 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 75 mm dan durasi 103 detik.
Erupsi di Gunung Merapi pada Jumat 10 April 2020 pukul 09.10 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 75 mm dan durasi 103 detik. (BPPTKG)

Baca: Viral Pendaki Nekat Capai Puncak Gunung Merapi, BPPTKG: Misi Naik ke Puncak itu Sangat Berbahaya

Namun, dia memprediksi erupsi Merapi kali ini tidak sebesar pada erupsi tahun 2010 yang lalu.

"Kalaupun terjadi erupsi diperkirakan tidak sebesar pada 2010," katanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Merapi untuk tetap siaga dan memperhatikan arahan dari pemerintah setempat agar tidak terjadi korban jiwa.

"Masyarakat diminta untuk mengikuti arahan dari pemerintah setempat dan tidak terpengaruh dari informasi yang tidak jelas sumbernya," katanya.

Pentingnya mitigasi bencana

Sementara Ketua Umum Kagama yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten di Jawa Tengah.

Kabupaten itu tentu yang dekat dengan Gunung Merapi, seperti Magelang, Klaten, dan Boyolali.

Baca: Waspada Erupsi Gunung Merapi, BNPB Minta Daerah Siagakan Pengungsian Sesuai Protokol Kesehatan

Oleh karena itu, koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi dampak bahaya erupsi dan wedus gembel (sebutan awan panas).

Kolom abu erupsi Gunung Merapi pada Selasa(3/3/2020)
Kolom abu erupsi Gunung Merapi pada Selasa(3/3/2020) (TribunJogja/Hamim Thohari)

Selain itu, evakuasi yang tepat juga harus dilakukan, tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan di tempat pengungsian untuk mencegah penularan Covid-19.

"Saya kira ini PR yang tidak mudah, di masa pandemi ini lokasi pengungsi memang harus dibuat berjarak dan memisahkan dengan kelompok yang rentan," katanya.

Agar menghindari adanya korban, pihaknya melakukan mitigasi pengurangan risiko bencana yang disiapkan dari awal meski menurutnya masyarakat di sekitar Merapi memiliki kearifan sendiri untuk mengenal tanda-tanda kapan untuk melakukan evakuasi dan mengungsi.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved