"Kita ingin memastikan semua nantinya terlaksana dengan baik. Kita perlu memberikan pemikiran dan memberikan gambaran untuk membantu risiko bencana bisa dikurangi dengan baik," kata Ganjar Pranowo.
Baca: Gunung Merapi Siaga, Ini Daftar Wilayah Jateng dan DIY yang Diperkirakan Rawan Bahaya
Berkaca dari sejarah erupsi Merapi
Kepala Pusat Studi Bencana UGM, Dr. Agung Harijoko menyatakan dalam studi sejarah erupsi Merapi diketahui pernah meletus secara eksplosif dengan tipe subplinian hingga tipe plinian dengan erupsi besar terjadi pada tahun 2010 dan 1872.
"Jangka perulangannya terjadi kurang lebih seratus tahun," paparnya.
Ia menyebutkan pengalaman pada kerajaan Mataram kuno di abad ke-8 dan ke-9 yang tidak mampu menyelamatkan infrastruktur seperti bangunan candi yang akhirnya tertutup oleh bekas erupsi.
Sebagian besar penduduk saat itumemilih mengungsi ke daerah Jawa Timur.
"Dulu tidak ada mitigasi sehingga beberapa candi tertutup oleh erupsi. Manusianya ketika itu berpindah ke Jawa Timur untuk menyelamatkan jiwa," katanya.
Untuk itulah dari pengalaman di masa lalu itu. menurutnya, perencanaan pembangunan sekarang ini perlu memperhatikan aspek kebencanaan dengan memahami sejarah erupsi dan mengetahui daerah mana saja yang terancam terkena dampak erupsi.
Baca: Erupsi Merapi Semakin Dekat, BPPTKG Sebut Letusan Tak Akan Sebesar 2010, Ini Penjelasannya
Intensitas Kegempaan pada bulan November
Intensitas kegempaan di Gunung Merapi pada bulan November ini 2-5 kali lebih tinggi dibanding bulan Oktober 2020 lalu.
Sementara itu, laju pemendekan jarak tercatat 11 sentimeter per hari. BPPTKG telah mengeluarkan laporan aktivitas Gunung Merapi pada bulan November 2020.
Di dalam laporan, tercatat tanggal 8 November pukul 12.57 WIB, guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 3 kilometer di sektor Barat ke arah hulu Kali Sat.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara pada bulan ini menunjukkan adanya perubahan, yaitu runtuhnya sebagian kubah Lava1954," ujar Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi pada Bulan November 2020, Senin (30/11/2020), dikutip dari Kompas.
(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Albertus Adit)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Webinar UGM, Kepala BPPTKG: Merapi Mendekati Erupsi"