TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Selatan melarang warganya mengadakan pesta pergantian tahun untuk mengantisipasi lonjakan besar virus corona.
Adapun otoritas setempat meminta agar acara yang seringkali diadakan di hotel-hotel, pusat kota Seoul sebaiknya ditiadakan.
Petugas juga melarang fasilitas publik yang biasanya ramai saat pesta pergantian tahun.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menginstruksikan pihak berwenang untuk menertibkan fasilitas bermusik di sejumlah sauna di daerah ibu kota.
Lebih jauh lagi, kelas latihan gym juga ikut ditutup pada minggu ini dan seterusnya.
Chung Sye-kyun juga meminta beberapa lokasi publik harus ditutup, seperti pusat kebugaran, kafe, dan perpustakaan yang berada di dalam kompleks apartemen.
Baca: Wanita Cantik Pemilik Salon Tak Peduli Sudah Didenda Rp 500 Juta: Tetap Buka Salon saat Lockdown
Baca: Trump Kian Membabi Buta, Kali Ini Tuding FBI dan DOJ Bantu Biden Curang
Kebijakan baru ini akan efektif mulai Selasa (1/12).
Seperti diketahui, Korea Selatan melaporkan 450 kasus baru pada Minggu (29/11).
Sementara pada Kamis (26/11) sebelumnya, pihak Korea Selatan mencatat lebih dari 500 kasus baru.
Angka ini mencapai titik tertinggi harian pertama kalinya dalam delapa bulan.
Korea Selatan di Tengah Pandemi
Otoritas kesehatan setempat memperkirakan dapat mencatat 400-600 kasus baru setiap hari hingga awal Desember.
Ini terjadi saat Korea Selatan mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona secara signifikan.
Kenaikan ini terjadi di tengah kebijakan pelonggaran aturan jarak sosial yang sebelumnya sempat diterapkan ketat pada bulan Oktober.
Merespons hal tersebut, pihak berwenang menerapkan kembali aturan jarak sosial.
Adapun lengkah tersebut diterapkan di demua daerah pada awal pekan ini, khususnya di Seoul.
Baca: Keadaan Mulai Membaik, Satu Bulan Tanpa Kasus Baru Virus Corona di Victoria Australia
Baca: Petugas Kewalahan, Pusat Medis di Alaska AS Kebanjiran Pasien Covid-19
Pada Jumat (27/11), Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-Kyun mendesak warga untuk menghindari pertemuan atau mengadakan kegiatan.
Sye-Kyun juga mengimbau warga untuk tetap berada di rumah akhir pekan ini.
Dia mengatakan jumlah kasus virus corona di Korea Selatan meningkat setelah libur akhir pekan.
500 Kasus dalam 24 Jam
Sebelumnya, Korea Selatan telah mencatat ada lebih dari 500 kasus virus corona baru dalam 24 jam.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 27 November: Berners Street Hoax Disebarkan di London Demi Sebuah Taruhan
Ini merupakan rekor pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir.
Adapun otoritas kesehatan setempat berjuang untuk menahan lonjakan infeksi gelombang ketiga di negaranya.
Pejabat setempat khawatir gelombang terbaru ini dapat menciptakan banyak kluster virus corona.
Seperti diketahui, negara-negara di Asia telah mengalami lonjakan kasus sejak dikeluarkannya kebijakan melonggarkan aturan jarak sosial, sebagaimana diwartakan Associated Press, Kamis (26/11/2020).
Baca: Siap Perangi Pemanasan Global, PM Selandia Baru Jacinda Ardern Umumkan Keadaan Darurat Iklim
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Film Casablanca Diputar Perdana, Salah Satu Film Terbaik sepanjang Masa
Termasuk Korea Selatan pada mengalami lonjakan sejak Februari dan Maret lalu, lapor pejabat setempat yang menyebut masuknya ratusan kasus baru setiap hari.
Sebagian besar kasus muncul seiring dengan kegiatan kegaamn.
Sementara wabah besar kedua datang selama musim panas tiba.
Kejadian ini datang selama musim panas, dan sebagian besar berada di wilayah Seoul yang kasusnya lebih besar dari area lainnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)