
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Pakistan mengeluarkan kebijakan pelonggaran pembatasan bisnis agar perekonomian negara terus berjalan di tengah pandemi.
Kebijakan ini dikeluarkan saat angka infeksi virus corona terus meningkat.
Adapun PM Imran Khan mengatakan pemerintahannya tidak ingin warga mati kelaparan saat berjuang melawan pandemi.
Di depan wartawan pada Rabu (25/11), Imran Khan juga melaporkan angka kematian baru di Pakistan.
Tercatat 59 warga meninggal dan muncul 3000 kasus dalam sehari di Pakistan.
Baca: Tahan Gelombang Baru Corona, Kota Newark New Jersey AS Minta Warga Berada di Rumah Selama 10 Hari

Baca: Mads Mikkelsen Dipastikan Jadi Pengganti Johnny Depp Perankan Grindelwald di Fantastic Beasts 3
Ini terjadi saat Pakistan memasuki gelombang kedua virus corona di mana banyak pasien membanjiri rumah sakit.
Khan mendesak warga untuk disiplin mematuhi aturan jaga jarak dan pemakaian masker.
Lebih jauh lagi, Khan mengatakan tidak ingin menutup pabrik, toko, dan pusat perbelanjaan karena dapat memengaruhi perekonomian negara.
Seperti diketahui, Pakistan telah mencatat total 382.892 kasus dengan 7803 kematian, sejak Februari 2020, sebagaimana diwartakan Associated Press, Kamis (26/11/2020).
Sebelumnya, pemerintah setempat memberlakukan lockdown nasional pada Maret 2020, tetapi melonggarkan pembatasan pada Mei 2020.
-
Berita Ini Telah Dihapus
-
Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Pakistan Umumkan Penutupan Sekolah hingga Akhir Desember
-
Maraknya Pelanggaran Tak Pakai Masker, 2.665 Warga Positif Covid-19 dalam Sehari di Pakistan
-
PM Pakistan Minta Pemerintahan Joe Biden Atasi Masalah Suaka Pajak Para Pemimpin Korup
-
Siap Beri Bantuan atas Bencana Gempa, PM Pakistan Imran Khan: Kami Tidak Pernah Bisa Melupakan Turki