TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Estonia Juri Ratas mengatakan pada sebuah sambutan bahwa wabah virus corona berada pada level kritis.
Pernyataan tersebut merujuk pada sistem kesehatan di negaranya, terlebih meningkatnya jumlah kasus infeksi.
Juri Ratas mendorong warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan memakai masker.
Beribukota Tallinn, Estonia memiliki 1,34 juta jiwa penduduk.
Meski tak sebanyak Indonesia, pemerintah Estonia belakangan ini memperketat aturan pembatasan sosial.
Baca: Rekor Harian Terbaru Corona di Slovenia: 59 Warga Meninggal dan Muncul 1.302 Kasus Baru dalam 24 Jam
Baca: Kejatuhan Forklift di Tempat Kerja, Seorang Tukang Bangunan Kehilangan Separuh Badannya
Penggunaan masker diwajibkan di tempat-tempat umum, termasuk di fasilitas transportasi.
Aturan juga mensyaratkan adanya pembatasan pengunjung di tempat publik.
Pengumuman kebijakan baru, sebagaimana diwartakan Associated Press, Selasa (24/11/2020) ini akan berlaku untuk seminggu ke depan.
Negara kecil di kawasan Baltik tersebut melaporkan peningkatan pesat angka infeksi Covid-19 dalam dua minggu terakhir.
Dalam 24 jam, 204 kasus baru masuk di negara yang dipimpin oleh Presiden Kersti Kaljulaid itu.
Baca: Jelang Persiapan Natal, 16 Wilayah di Jerman Perintahkan Warganya Jalani Karantina Mandiri
Baca: Pemerintah Inggris Minta Warga Lakukan Karantina Mandiri Meski Hasil Tes Covid-19 Negatif
Sementara dalam 14 hari terakhir, rata-rata infeksi berada pada angka 284 kasus per 100.000 penduduk.
Inggris Minta Warganya Karantina Meski Hasil Tes Covid-19 Negatif
Sementara itu, kabar perkembangan Covid-19 di tingkal global datang dari Inggris.
Pemerintah Inggris meminta warganya untuk melakukan karantina mandiri meskipun tes Covid-19 menunjukkkan hasil negatif.
Rencana tersebut dikhususnya bagi mereka yang tiba di Inggris dari negara yang tidak berada di dalam 'daftar negara bebas Covid-19'.
Sekretaris Departemen Perhubungan, Grant Shapps mengatakan masa karantina yang berlaku adalh 14 hari.
Menurutnya, itu bisa dikurangi jika hasil tes negatif terbit setelah warga sudah 5 hari berada di Inggris.
Sejumlah aturan yang berkaitan dengan pariwisata di Inggris akan diterapkan menyusul acara Natal pada Desember.
Baca: Jelang Persiapan Natal, 16 Wilayah di Jerman Perintahkan Warganya Jalani Karantina Mandiri
Baca: 7 Film dan Drama Korea Terbaru yang Siap Tayang di Netflix, Lovestruck in the City hingga The Call
Sebagaimana diwartakan Associated Press, kebijakan ini telah lama ditunggu oleh industri pariwisata, satu di antara sektor yang paling terpukul selama pandemi.
Bagaimana kebijakannya?