Perempuan bernama Amy Dorris itu memberikan keterangannya pada The Guardian, seperti diberitakan Kompas.com Kamis, (17/9/2020).
Dorris mengaku Trump meremas bokong, payudara, dan punggungnya.
"Aku dicengkeram dan aku tak bisa melepaskannya," tambah Dorris.
Diberitakan AFP, Dorris berusia 24 tahun ketika insiden diduga terjadi.
Baca: Pemilihan Presiden AS Makin Dekat, Donald Trump Nekat Kampanye Indoor di Tengah Pandemi
Pada waktu itu, Trump masih berusia 51 tahun dan berstatus suami dari istri keduanya, Marla Maples, yang dinikahinya pada 1993-1999.
Penuduh juga menunjukkan beberapa fotonya di perusahaan Trump pada The Guardian.
Beberapa orang mendukung klaimnya dengan mengatakan Dorris memberitahu mereka saat itu.
Dorris berkata dia menyuruh Trump berhenti tapi "dia tidak peduli" dan menambahkan, "Saya merasa dijahati, jelas."
Lalu ketika ditanya kenapa dia terus berada di sekitar Trump hari-hari berikutnya, Dorris menjawab "Itulah yang terjadi ketika sesuatu yang traumatis terjadi - Anda membeku (tak tahu harus berbuat apa)."
Namun pengacara trump mengatakan ke The Guardian, versi cerita Dorris tak bisa dipercaya dan akan ada saksi lain jika dia dilecehkan.
Baca: Microsoft Sebut Peretas China Mata-matai Trump dan Biden, Tiongkok: Justru Kerajaan Hacker adalah AS
Disebutkan pula ke The Guardian bahwa tuduhan itu bisa bermotif politik, karena muncul beberapa pekan sebelum Trump berduel dengan Joe Biden di pilpres AS 3 November.
Dorris yang kini berusia 48 tahun mengatakan, dia buka suara untuk memberi contoh ke dua putri remaja kembarnya.
Dia mengaku pertama kali menceritakan kisahnya ke The Guardian lebih dari setahun yang lalu, tetapi meminta surat kabar itu tidak menerbitkannya.
"Aku muak dia lolos begitu saja," kata Dorris.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amplop Beracun yang Ditujukan kepada Trump Disita Keamanan Gedung Putih"
(TribunnewsWiki.com/Nur/Kompas.com)