Candi Plumbangan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Candi Plumbangan merupakan candi yang terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Jika ditinjau dari bentuknya, Candi Plumbangan ini sebenarnya bukanlah sebuah candi.

Bangunan ini lebih tepat disebut sebagai gapura gaya Paduraksa.

Gapura gaya Paduraksa ini merupakan gapura dengan atap menyatu.

Jika dirunut dari fungsinya, gapura paduraksa dapat berfungsi sebagai candi ruwatan serta dapat juga sebagai batas wilayah atau komplek bangunan tertentu.

Selain bangunan utama berupa gapura paduraksa, disekeliling Candi Plumbangan juga terdapat prasasti dan sekumpulan artefak lain seperti yoni, arca, dan jaladwara.

Jaladwara adalah sebuah bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air. (1)

Candi ini pertama kali ditemukan oleh Hoepermans saat ia berkunjung ke Wlingi.

Ia pertama kali mengira gapura ini merupakan reruntuhan candi.

Candi Plumbangan pertama ditemukan pada tahun 1920 dan sudah runtuh, kemudian di tahun berikutnya candi ini mulai dilakukan pemugaran. (2)

Baca: Candi Kidal

Baca: Candi Jawi

Baca: Candi Jago

Diperkirakan, bangunan candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.

Seluruh bangunan Candi Plumbangan ini terbentuk dari batu andesit.

Bentuk bangunan Candi Plumbangan ini mirip dengan Candi Bajang Rati di Trowulan.

Menilik dari bentuknya, ada dugaan bahwa Gapura Plumbangan merupakan candi ruwatan sebagaimana halnya Candi Bajang Ratu.

Bentuk gapura melambangkan suatu 'pelepasan' atau sebagai gunung yang, menurut kepercayaan Syiwais, merupakan tempat tinggal dewa.

Fungsi bangunan berbentuk gapura paduraksa itu sendiri masih menjadi bahan perdebatan, sebagian ahli berpendapat bahwa gapura tersebut merupakan tanda batas suatu wilayah atau kompleks bangunan tertentu.

Candi Plumbangan ini menghadap ke arah timur-barat, dengan 'sayap' selebar sekitar 2 m menonjol ke utara dan selatan.

Kaki Gapura Plumbangan memiliki tinggi sekitar 0,5 meter, dengan 2 anak tangga di kedua sisi.

Ketebalan bangunan gapura pun hanya sekitar 0,5 meter.

Tidak terdapat pahatan hiasan apapun pada gapura ini, baik pada dinding dalam maupun dinding luarnya.

Atap candi ini berbentuk meru bersusun dengan puncak persegi empat.

Sekitar 6 meter dari gapura ke arah tenggara, terdapat sebuah prasasti yang disebut Prasasti Plumbangan.

Prarasti ini telah dibuatkan tatakan dari semen dan diberi atap seng.

Tulisan yang terpahat pada prasasti sangat tipis, nyaris tak terbaca.

Bahkan, tidak didapat informasi apapun mengenai isi prasasti tersebut. (3)

Candi Plumbangan ini terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Candi ini terletak tidak jauh dari Ksawedanan Wlingi.

Rute menuju Candi Plumbangan ini bisa ditempuh dari arah Kawedanan Wlingi.

Dari arah Kawedanan, pengunjung bisa menuju arah jalan HayamWuruk dan lurus sampai ke arah Doko, setelah itu ikuti petunjuk arah ke Candi Plumbangan.

Saat itu, ikuti Jalan Anusapati sampai ke Candi Plumbangan.

Candi ini berada di tengah pemukiman warga di tengah Desa Plumbangan. (4)

Baca: Candi Gunung Gangsir

Baca: Candi Bajangratu

Baca: Candi Badut