Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur sendiri merupakan peninggalan kuno terbesar di dunia.
Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan pertama kali oleh pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles.
Dalam buku The History of Java, Thomas Stamford Raffles menyebut nama Borobudur sebagai sebuah monumen Buddha.
Sementara itu, makna Boro diambil dari nama desa di sekitar Candi Borobudur yang bernama Desa Boro.
Pada tahun 1835, area Candi Borobudur berhasil dibersihkan semuanya.
Tujuan dibangunnya Candi Borobudur adalah sebagai tempat pemujaan Buddha.
Pembangunan ini dimaksudkan agar manusia meninggalkan nafsu dunia dan menuju pencerahan Buddha.
Pembangunan Candi Borobudur adalah berkonsep ‘Mandala’ yang mencerminkan alam semesta dalam Buddha.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, MUI Imbau Aktivitas Buka Bersama Diganti Sedekah Saja
Baca: BREAKING NEWS: Kakak Soe Hok Gie, Sosiolog Arief Budiman Meninggal Dunia, Dimakamkan di Salatiga
Struktur Bangunan Candi Borobudur berbentuk kotak dengan titik pusat berbentuk lingkaran.
Candi Borobudur juga dikenal dengan candi yang memiliki tingkatan.
Terdapat tiga tingkatan di Candi Borobudur yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
Kamadhatu adalah zona paling bawah dari Candi Borobudur.
Di bagian Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menggambarkan tentang hukum sebab akibat atau Karmawibhangga Sutra .
Penggambaran dalam relief-relief ini menerangkan mengenai sifat dan nafsu manusia seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan dan fitnah.
Koleksi foto-foto relief dapat dilihat di Museum Candi Borobudur di Borobudur Archaeological Park.
Rupadhatu adalah zona setingkat lebih atas dari zona sebelumnya di Candi Borobudur.
Baca: Sosiolog sekaligus Aktivis Arief Budiman Meninggal, Sempat Kritis di RS Ken Saras Semarang
Baca: Berikut Resep Praktis Pisang Karamel untuk Temani Buka Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona
Di bagian Rupadhatu menjelaskan mengenai masa peralihan manusia yang telah dibebaskan dari segala urusan dunia.
Di zona ini, terdiri dari galeri ukiran relief dan patung Buddha yang berjumlah 328 patung dengan relief pada setiap ukirannya.
Arupadhatu adalah bagian tertinggi dari Candi Borobudur.
Di bagian Aruphadatu menjelaskan mengenai dunia tak berbentuk.
Pada tingkatan ini tidak terdapat ukiran, ornamen, maupun hiasan yang menggambarkan kemurnian tertinggi.
Tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke stupa utama yang menggambarkan kebangkitan dari dunia.
Sebelumnya, area Candi Borobudur dipenuhi oleh semak belukar, pepohonan, dan tidak terawat.
(Tribunnewswiki.com/Ron/Afitria)