Ramadan Segera Tiba, Jangan Lakukan Hal Ini saat Berpuasa karena Beri Efek Negatif hingga Kematian

Jangan lakukan hal ini saat laksanakan ibadah puasa Ramadan karena bisa sebabkan dampak negatif dari sakit hingga kematian.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-puasa-ramadan-tidak-makan.jpg
via tribun Timur
Ramadan segera tiba, jangan lakukan hal ini saat berpuasa karena bisa berikan efek negatif.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Umat Islam di seluruh dunia akan segera melaksanakan ibadah puasa Ramadan 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Pemerintah di beberapa negara, termasuk Indonesia juga telah menerapkan kebijakan agar kegiatan-kegiatan selama bulan Ramadan tidak menimbulkan lonjakan jumlah kasus virus corona.

Termasuk rutinitas di bulan Ramadan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia, seperti buka bersama atau sahur on the road juga dilarang di tahun ini.

Namun, aktivitas-aktivitas lain seperti ibadah salat tarawih dan ibadah sunnah lainnya tetap bisa dikerjakan di rumah saja.

Oleh karena itu, saat bulan Ramadan, aktivitas mulai bertambah, bahkan harus merelakan sedikit jam tidur untuk menyiapkan makan sahur.

Baca: Rekomendasi Kegiatan di Rumah untuk Persiapan Ibadah Puasa Ramadan di Tengah Wabah Covid-19

Baca: MUI Berikan Empat Arahan Terkait Pelaksanaan Ramadan 2020 di Tengah Pandemi Corona

Ramadan membuat seseorang harus bangun tidur di awal waktu untuk melaksanakan ibadah sahur.

Hal ini membuat seseorang kurang tidur, apalagi bagi mereka yang belum terbiasa tentu akan membuat tidak nyaman.

Melansir Gulf News, menjaga siklus tidur yang sehat dan menghindari begadang selama Ramadan adalah hal penting.

“Beberapa orang mencoba melakukan terlalu banyak kegiatan selama bulan Ramadan.

Mereka menghabiskan hari-hari di tempat kerja atau merawat anak-anak.

Di tengah semua ini, beberapa orang kurang tidur,” kata Dr Irshaad Ebrahim, dokter di London Sleep Centre Dubai.

Kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan di hari berikutnya, tetapi juga kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental serta fisik.

“Kurang tidur yang cukup menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, itu memperburuk kecemasan dan depresi.

Kurang tidur juga menganggu pembelajaran tugas baru,” tutur Dr Vishal Pawar, spesialis saraf di Aster Speciality Clinic.

Otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam untuk tidur dalam setiap siklus 24 jam.

Menurut Ebrahim, kebutuhan tidur tidak bisa dilakukan dengan ‘sekali jalan’.

“Anda dapat membagi periode tidur menjadi dua episode tidur selama Ramadan, selama jumlah totalnya tujuh hingga sembilan jam,” tuturnya dikutip dari Gulf News.

Tolok ukur sederhana apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan bagaimana perasaan Anda ketika bangun.

Baca: Cegah Penularan Covid-19, Salat Tarawih di Masjid Istiqlal Ditiadakan, Gerbang Ditutup Untuk Umum

Baca: Kisah Perawat Meninggal karena Covid-19, Sempat Unggah Momen Lamaran di Instagram 5 Bulan Lalu

“Jika Anda merasa waspada dan berfungsi secara optimal maka Anda cukup tidur.

Namun, jika Anda merasa lelah, lesu, dan mengantuk maka perlu lebih banyak tidur,” ungkap Ebrahim.





Halaman
123
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved