Berdasarkan informasi yang diperoleh, di dalam kapal tersebut terdapat dua penumpang yang menderita sakit demam, batuk, pilek dan mempunyai riwayat perjalanan mengunjungi negara New Caledonia dan Australia yang merupakan negara terjangkit Covid-19.
Atas dasar tersebut, Hendi mengeluarkan sikap untuk tak mengizinkan kapal tersebut bersandar di Semarang.
Hendi mengaku tak mau ambil risiko besar mengingat pertimbangan keselamatan bagi 1,7 juta warga Semarang dibandingkan dengan sekitar 800 penumpang kapal.
Kondisi penumpang kapal pesiar Viking Sun
Sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang telah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan kru kapal pesiar Viking Sun.
Dikutip dari Kompas.com, pemeriksaan tersebut memakan waktu sekitar dua setengah jam mulai pukul 09.00 hingga 11.30 di tengah laut berjarak sekitar 4 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"Tim medis ada 12 orang di dalam kapal dan 9 orang di terminal. Lalu seluruh penumpang diperiksa satu per satu bergiliran. Termasuk kru kapal beserta nahkoda," kata Kepala KKP Semarang Ariyanti, Jumat (6/3/2020).
Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali
Baca: Kirim Surat ke Moon Jae In, Kim Jong Un Semangati Korsel untuk Hadapi Virus Corona
Ariyanti menambahkan, hasil pemeriksaan kesehatan kepada seluruh penumpang dan kru kapal pesiar Viking Sun dipastikan negatif virus corona.
"Semuanya sehat, tidak ditemukan faktor resiko ada gejala virus corona. Tidak ada yang demam tinggi, tidak ada yang sakit. Hanya satu penumpang yang mengalami masalah jantung, tapi setelah sempat dibawa ke RS Columbia hanya menderita sakit maag kronis," katanya.
Ariyanti mengaku kapal pesiar Viking Sun merupakan salah satu kapal terbaik yang ada di dunia.
Di dalam kapal ada enam penghargaan terpampang di beberapa dinding.
Karenanya, kapal pesiar Viking Sun memiliki standar pemeriksaan yang ketat kepada para penumpangnya.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com/Robinson Gamar/Riska Farasonalia)