TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gubernur Bali I Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sepakat memutuskan penundaaan kedatangan kapal pesiar Viking Sun di Benoa, Denpasar, Bali.
Rencananya, kapal pesiar Viking Sun akan berlabuh di Pelabuhan Benoa pada Minggu (8/3/2020) besok.
"Dari rapat koordinasi gubernur dengan wali kota, karena belum ada clearance, (Viking Sun) sehat sehingga ditunda dulu," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya, Sabtu (7/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Kapal pesiar yang mengangkut sekitar 848 turis mancanagera dan 460 kru kapal ditunda izin sandarnya hingga ada penyerahan sertifikat kesehatan penumpang dan kru kapal terkait langkah pemerintah mengantisispasi virus corona.
"Kami ingin proteksi Bali kami kalau ada penumpang sakit dari negara terjangkit, negara wajib lakukan pencegahan. Karena belum ada sertifikat kesehatan maka kedatangan kapal tersebut ditunda dulu," kata Suarjaya.
Baca: Pasien Virus Corona di Indonesia Menjadi 4, Awalnya Tak Alami Gejala Sesak Napas
Baca: 2 dari 9 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princes yang Sembuh dari Corona Akan Diobservasi di Cikarang
Ditolak di Surabaya dan Semarang
Sebelumnya, kapal ini juga ditolak berlabuh di Surabaya dan Semarang sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pada Rabu (4/4/2020) Kapal Pesiar yang mengangkut 1.300 orang mulai dari penumpang dan kru kapal tersebut sempat ditolak bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur.
Penolakan kedatangan kapal pesiar itu mengacu pada surat penundaan kunjungan kapal pesiar Viking Sun yang dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kemudian di Semarang, kapal yang awalnya sempat ditolak berlabuh tersebut akhirnya diperbolehkan bersandar dengan catatan penumpang tidak diperbolehkan turun dari kapal.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan jika pihaknya memang sudah mengeluarkan surat penolakan.
Namun, setelah ada negosiasi dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Emas, akhirnya kapal berisi sekitar 1300 orang tersebut diperbolehkan bersandar.
“Atas permintaan dari Kesyahbandaran, kapal tetap harus bersandar, tapi hanya untuk memasukkan kebutuhan logistik,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut kepada Kompas.com (5/3/2020).
Meski begitu, Hendi mengatakan, ketika kapal merapat tidak satupun penumpang yang boleh turun.
“Kami tak mengizinkan seluruh penumpang untuk turun ke pelabuhan," ujarnya.
Baca: Takut Wabah Corona, Korea Utara Peringatkan Bakal Tembak Mati Warga China yang Langgar Perbatasan
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Liga Inggris Larang Jabat Tangan Antar Pemain dan Ofisial Klub
Hal tersebut, menurut Hendi, dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat Semarang terkait virus corona.
Hendi juga mengungkapkan, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang telah memeriksa seluruh penumpang dan kru kapal sejauh 2 mil dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang Junaidi.
Ia mengatakan, kapal pesiar Viking Sun tetap diperbolehkan bersandar ke pelabuhan Tanjung Emas untuk keperluan pengisian logistik sebanyak empat kontainer bahan makanan.
"Kapal pesiar tetap akan bersandar ke pelabuhan untuk mengisi kebutuhan logistik. Kapal hanya akan memasukkan logistik sebanyak 4 kontainer sebagian besar bahan makanan. Hal ini dilakukan untuk misi kemanusiaan," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, di dalam kapal tersebut terdapat dua penumpang yang menderita sakit demam, batuk, pilek dan mempunyai riwayat perjalanan mengunjungi negara New Caledonia dan Australia yang merupakan negara terjangkit Covid-19.
Atas dasar tersebut, Hendi mengeluarkan sikap untuk tak mengizinkan kapal tersebut bersandar di Semarang.
Hendi mengaku tak mau ambil risiko besar mengingat pertimbangan keselamatan bagi 1,7 juta warga Semarang dibandingkan dengan sekitar 800 penumpang kapal.
Kondisi penumpang kapal pesiar Viking Sun
Sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang telah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan kru kapal pesiar Viking Sun.
Dikutip dari Kompas.com, pemeriksaan tersebut memakan waktu sekitar dua setengah jam mulai pukul 09.00 hingga 11.30 di tengah laut berjarak sekitar 4 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"Tim medis ada 12 orang di dalam kapal dan 9 orang di terminal. Lalu seluruh penumpang diperiksa satu per satu bergiliran. Termasuk kru kapal beserta nahkoda," kata Kepala KKP Semarang Ariyanti, Jumat (6/3/2020).
Baca: Inang Perantara Virus Corona Belum Dapat Ditentukan, WHO Ingatkan Wabah Bisa Hidup Kembali
Baca: Kirim Surat ke Moon Jae In, Kim Jong Un Semangati Korsel untuk Hadapi Virus Corona
Ariyanti menambahkan, hasil pemeriksaan kesehatan kepada seluruh penumpang dan kru kapal pesiar Viking Sun dipastikan negatif virus corona.
"Semuanya sehat, tidak ditemukan faktor resiko ada gejala virus corona. Tidak ada yang demam tinggi, tidak ada yang sakit. Hanya satu penumpang yang mengalami masalah jantung, tapi setelah sempat dibawa ke RS Columbia hanya menderita sakit maag kronis," katanya.
Ariyanti mengaku kapal pesiar Viking Sun merupakan salah satu kapal terbaik yang ada di dunia.
Di dalam kapal ada enam penghargaan terpampang di beberapa dinding.
Karenanya, kapal pesiar Viking Sun memiliki standar pemeriksaan yang ketat kepada para penumpangnya.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com/Robinson Gamar/Riska Farasonalia)