“Jadi ada mainan anak berbasis hak asasi,” ujar istri almarhum Munir tersebut.
Peletakan batu pertama di hari ulang tahun Munir
Peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir dilakukan pada Minggu (8/12/2019) bertepatan dengan hari ulang tahun akitvis HAM Munir Said Thalib.
Baca: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Baca: Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)
Munir lahir di Malang pada 8 Desember 1965.
Ia meninggal mengembuskan nafas terakhirnya setelah diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004.
Munir diketahui merupakan aktivis HAM yang kerap memperjuangkan berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Diantaranya adalah Munir pernah menjadi penasihat hukum keluarga korban tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada tahun 1984.
selain itu, Munir juga melakukan advokasi dan investigasi terhadap kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga dilakukan aparat militer serta menyuarakan kasus penculikan pada 1997-1998 yang menyebabkan 13 orang hingga kini masih hilang.
Harapan Suciwati
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Susciwati, istri Munir mengusulkan agar Museum HAM Munir bisa menjadi badan layanan umum.
Di Museum HAM Munir ini nantinya bukan hanya mendisplay tentang kasus-kasus pelanggaran HAM semata.
Melainkan juga mengedukasi tentang apa itu HAM, konsep HAM, serta memberikan sarana edukasi kids zone.
Di kids zone anak-anak bisa belajar tentang HAM melalui mainan untuk pemahaman nilai-nilai berbasis asasi, dan juga untuk remaja juga ada workshop.
"Tahun lalu kami menemui ibu Khofifah, kami sampaikan bahwa kami berpikir bahwa penting untuk membuat ruang supaya masyarakat mengerti tentang pentingnya HAM. Maka kita mengusulkan agar membuat museum," kata Suciwati.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 12 September 1984 Terjadinya Peristiwa Tanjung Priok
Baca: G30S 1965 - Komnas HAM: Hasil Penyelidikan Pelanggaran HAM yang Berat Peristiwa 1965-1966
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir Andi Achdian.
Andi mengatakan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir ini bukan saja menjadi tonggak yang menandai kehadiran secara fisik sebuah museum.
Tapi juga menjadi titik tolak untuk penegakan HAM di Indonesia
"Adanya museum ini menjadi komitmen kita semua dalam menjadikan nilai-nilai HAM yang mengatur kehidupan bersama kita di Indonesia saat ini dan yang akan datang," kata Andi.
Ia juga meminta agar museum ini dihidupkan dengan visi dan program yang merepresentasikan penegakan HAM di Indonesia.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com)