Dia memang melakukan perjalanan keliling dunia, usai menyelesaikan kuliahnya.
Ketika korban tiba di Selandia Baru, ia pergi berkencan dengan pria yang sekarang dituding melakukan pembunuhan tersebut.
Kepolisian Selandia Baru menemukan jasad Millane pada 9 Desember 2018 di area semak-semak, yang berjarak hanya beberapa meter dari area perbukitan dengan pemandangan indah yang disebut Waitakere Ranges di Auckland.
Baca: Berikut Rincian Gaji Terbaru PNS 2019, DKI Jakarta akan Terima Gaji Hingga Rp 20 Juta per Bulannya
Terdakwa yang yang tidak disebut identitasnya, diketahui berkenalan dengan Millane lewat aplikasi kencan online, Tinder.
Keduanya kemudian saling bertemu pada 1 Desember malam hari.
Rekaman CCTV di lokasi kejadian menunjukkan keduanya sempat berciuman sebelum berjalan ke arah hotel apartemen yang ditinggali si terdakwa.
Jaksa penuntut menuduh bahwa terdakwa mencekik wanita muda itu saat melakukan hubungan dan memasukkan tubuh gadis itu ke dalam koper sebelum menguburnya di daerah hutan di luar Auckland.
Sementara pembela mengklaim bahwa kematian itu tidak disengaja.
Brookie mengatakan kepada pengadilan bahwa tidak ada bukti fisik tentang penyerangan dan bukti bahwa terdakwa telah mencekik lehernya.
Namun setelah kematian gadis Inggris itu, pria itu berbohong berkali-kali tentang peristiwa itu.
Terdakwa, yang memilih untuk tidak memberikan bukti, mengatakan kepada polisi dalam sebuah wawancara bahwa ia dan Millane telah mengambil foto alat kelamin satu sama lain saat berhubungan seks.
Dan dia mengaku membuang telepon orang Inggris itu ke tempat sampah di taman.
"Ini langkah yang keliru karena telepon itu berisi bukti yang membantunya (terdakwa)". kata Mr Brookie.
"Ini bukan pembunuhan. Ini adalah kecelakaan yang tragis, tidak disengaja, tak terduga." kata pengacara tersangka.
Baca: Penemuan Mayat Tanpa Busana di Warung setelah Hubungan Intim, Pelaku Ternyata Satu Keluarga
Sebelumnya, jaksa penuntut Brian Dickey mengatakan kepada anggota hakim dalam pidato penutupannya bahwa Millane dibunuh oleh seorang pria "yang mendominasi dan memiliki semacam ketertarikan aneh terhadap wanita yang menjadi pasangan seksualnya".
"Si pembunuh diduga telah mengambil foto-foto kelamin mereka karena minat yang tidak wajar pada alat kelamin wanita yang sudah mati", kata jaksa penuntut.
“Itu adalah pencekikan, bukan permainan seks yang aman yang membunuh Grace Millane," tegas Dickey.
“Dia kehilangan kesadaran, menjadi lemas dan tak bernyawa dan (pelaku) tetap melanjutkan," katanya.
"Dan jika itu bukan pembunuhan yang sembrono, seseorang harus menjelaskan kepadaku apa itu."
Hakim Simon Moore akan memberikan kesimpulan akan kasus ini pada Jumat pagi sebelum para hakim juri mempertimbangkan putusannya.
(Tribunnewswiki.com/Ekarista)