Tim Investigasi Temukan Bukti Rusia Terlibat Jatuhkan Pesawat Malaysia Airlines MH17

Tim penyelidik internasional memaparkan bukti baru dugaan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 oleh pemberontak Ukraina.


zoom-inlihat foto
mh17.jpg
Tribunnews
Malaysia Airlines MH 17 yang jatuh di dekat Rusia, Kamis (17/7/2014).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tim penyelidik internasional memaparkan bukti baru dugaan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 oleh pemberontak Ukraina.

Mereka menyebut ada serangkaian percakapan telepon yang memaparkan hubungan Kremlin dengan pemberontak "jauh lebih erat" dari yang dibayangkan.

Joint Investigation Team (JIT) atau tim investigasi gabungan yang dipimpin Belanda menyatakan, telepon antara pejabat Rusia dengan pemberontak Ukraina yang dituduh menembak MH17 makin intensif pada Juli 2014.

Dilansir Al Jazeera pada Kamis (14/11/2019), temuan itu memunculkan pertanyaan apakah Moskwa terlibat dengan menyediakan rudal yang dipakai menembak pesawat Malaysia Airlines itu.

Baca: Situs-situs Lemot Bakal Ditandai oleh Google Chrome

Baca: Tiga Petugas Keamanan Ditangkap terkait Kasus Pencurian Suku Cadang Tim Balap di MotoGP Malaysia

Baca: Selain Es Cendol, Ini 4 Kuliner Malaysia yang Mirip Kuliner di Indonesia

"Terdapat cukup banyak telepon harian yang terjadi antara pemimpin DPR (Donetsk People's Republic atau Republik Rakyat Donetsk) dengan kontak mereka di Rusia," ujar JIT dalam keterangan resmi.

JIT merujuk kepada kelompok pemberontak Republik Rakyat Donetsk, di mana pembicaraan itu menggunakan saluran aman yang disediakan Moskwa.

Seluruh 298 orang yang ada di pesawat Malaysia MH17 tewas ketika ditembak di timur Ukraina ketika tengah terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, 17 Juli 2014 silam.

Andy Kraag, Kepala Divisi Investigasi Kriminal Kepolisian Belanda berujar, telepon itu menunjukkan "dekatnya" pejabat Rusia dengan pemberontak.

Joint Investigation Team (JIT) yang menyelidiki misteri kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014.
Joint Investigation Team (JIT) dari gabungan beberapa negara yang menyelidiki misteri kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014. (nst.com)

Adapun pemberontak maupun pemerintah Negeri "Beruang Merah" sama-sama membantah sudah menembak pesawat yang membawa 283 penumpang dan 15 awak itu.

Sebelumnya, penyelidik menemukan bahwa pecahan rudal yang menghantam MH17 berasal dari pangkalan militer Kursk Rusia, tak jauh dari perbatasan Ukraina.

Juni lalu, JIT mendakwa tiga warga Rusia dan satu pria Ukraina yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi lima tahun silam itu.

Baca: 3 Hari Temani dan Peluk Jasad Sang Ibu, Balita Perempuan Berusia 2 Tahun Kini Didampingi Psikiater

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Vladimir Putin, Presiden Rusia 4 Periode

Baca: Masih Ingat Sosok Pat Kai di Serial Kera Sakti? Kini Telah Berusia 55 Tahun, Ini Potret Terbarunya

Mereka yang didakwa adalah mantan agen intelijen Rusia Igor Girkin, Sergei Dubinsky, Oleg Pulatov, serta Leonid Kharchenko.

Kontak dengan Pejabat Senior Putin Rekaman itu mengungkap dua dari pemimpin DPR menjalin kontak dengan Vladislav Surkov, pejabat senior Presiden Vladimir Putin, dan pemimpin Crimea Sergey Aksyonov.

Dalam percakapan bertanggal 3 Juli 2014, jaksa penuntut menyatakan Surkov sempat berbicara kepada DPR bahwa bantuan dari Rusia akan datang.

"Pada Sabtu, mereka akan segera dikerahkan ke kawasan selatan supaya siap untuk bertempur," ujar Surkov dalam rekaman tersebut.

Gambar puing di-capture dari siaran langsung Russian TV diunggah lewat akun Twitter terverifikasi @Mashable, Kamis (17/7/2014).
Gambar puing di-capture dari siaran langsung Russian TV diunggah lewat akun Twitter terverifikasi @Mashable, Kamis (17/7/2014). (Russian TV)

JIT kemudian merilis rekaman itu di situs mereka, dan meminta setiap saksi untuk menghubungi mereka guna mengenali si penelepon.

Rusia melalui juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova dalam konferensi pers mengatakan, mereka tak bisa melakukan verifikasi kebenarannya.

Dia menuturkan bahwa kabar pencegatan percakapan itu merupakan "berita palsu", dan harus disikapi dengan sikap skeptis.

Sebelumnya, Negeri "Beruang Merah" menyanggah tuduhan negara Barat bahwa mereka mengirim pasukan, senjata, dan bantuan dana kepada pemberontak Ukraina.

Malaysia ragukan JIT

Temuan tim penyelidik internasional atas ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17 sempat diragukan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Dalam wawancara dengan Sputnik dikutip The Star Kamis (5/9/2019), Mahathir menuturkan bahwa dia melihat ada yang "tidak benar" soal beberapa temuan.

PM berjuluk Dr M itu menjelaskan, dia tidak meragukan tekad dan determinasi Tim Investigasi Gabungan (JIT).

Baca: HEBOH Mutilasi Istri & Anak di Malaysia, Suami Jadi Tersangka Padahal Kerap Tampil Mesra di Facebook

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 10 Oktober 2007, Sheikh Muszaphar Shukor Orang Malaysia ke Luar Angkasa

Baca: Jawaban Jusuf Kalla Ketika Dikritik Soal Penanganan Karhutla oleh Perdana Menteri Malaysia

Mahatir meragukan beberapa temuan itu adalah bentuk sebuah "klaim".

"Sangat sulit bagi kami menerimanya (temuan investigasi)."

"Identifikasi rudal, tentunya."

"Area di mana insiden itu terjadi juga bisa diverifikasi," tutur Mahathir.

"Tetapi mengidentifikasi siapa pihak yang menembakkannya. Jelas, menyelidiki fakta itu merupakan sesuatu yang sulit di situasi biasa seperti ini," papar dia.

Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia.
Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia. (Tribunnews)

Mahathir yang kala mmeberikan pernyataan itu tengah berada di Vladivostok untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur (EEF) mengatakan, belum ada bukti kuat untuk menyalahkan Rusia dalam ditembaknya Malaysia Airlines MH17.

Dia mengakui dalam mengatakannya, dia tidak mempunyai kerabat yang menjadi korban tewas.

Dia hanya mengatakannya sebagai seorang pengamat dari jauh.

"Namun, temuan yang diumumkan JIT tidak terdengar benar bagi saya."

"Banyak orang di Malaysia juga mengakuinya," kata PM berusia 74 tahun tersebut.

Baca: Kisah Penjual Sayur Kuliahkan Anaknya ke Amerika Setelah Gagal 53 Kali, Jadi Orang Tua Hebat 2019

Baca: Diajak Bicara dengan Presiden AS, Greta Thunberg: Buang-buang Waktu Saja Bicara dengan Donald Trump

Baca: Al-Baghdadi Tewas, Putra Mahkota Arab Saudi Ucap Selamat ke Trump

Pada 17 Juli 2014, pesawat yang tengah terbang dari Amsterdam (Belanda) ke Kuala Lumpur ditembak jatuh dekat Donetsk, Ukraina, dan menewaskan 298 di dalamnya.

JIT yang dipimpin oleh Belanda menyimpulkan, Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal anti-pesawat BUK oleh kelompok separatis pro-Rusia dalam konflik di Ukraina.

Juni lalu, JIT yang beranggotakan Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina mengumumkan empat orang, tiga warga Rusia dan sisanya Ukraina, dijerat dengan tuduhan menembak jatuh MH17.

Boeing 777 Milik Maskapai Malaysia Airlines.
Boeing 777 Milik Maskapai Malaysia Airlines. (Tribunnews)

Pada 19 Juni, Kantor Jaksa Belanda menjerat mereka dengan pasal pembunuhan, dengan surat perintah penangkapan internasional diterbitkan untuk mencari mereka.

Keempat terduga pelaku itu rencananya bakal dihadirkan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Distrik Den Haag, Belanda, pada 9 Maret 2020 mendatang.

Juli lalu, Mahathir juga menyuarakan keluhan bahwa dalang utama tragedi tersebut masih belum ditemukan meski peristiwanya sudah terjadi lima tahun silam.

Baca: Diejek Trump Lewat Twitter, Begini Reaksi Greta Thunberg, Gadis 16 Tahun Aktivis Lingkungan

Baca: Donald Trump Benarkan Kabar Tewasnya Hamza bin Laden, Putra Osama bin Laden

Baca: Pemerintah Arab Saudi Meminta Maaf Setelah Sebut Feminisme sebagai Ekstremisme

Meski begitu, sang perdana menteri tak suka mengarahkan tuduhan kepada Rusia yang diduga oleh JIT sebagai dalang tragedi MH17.

"Kami sangat tidak senang karena sejak awal itu menjadi masalah politik tentang bagaimana menuduh Rusia melakukan kesalahan."

"Itu merupakan hal yang konyol."

"Sejauh yang kami ketahui, kami menginginkan bukti kesalahan."

"Dan sejauh ini tidak ada bukti. Hanya kabar angin," tambahnya.

(Tribunewswiki.com/Kompas.com/Haris/Ardi Priyatno)





Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved