Soo Jung Lee membuat kriteria bagi para pelaku berpotensi tersebut.
Hal tersebut dilakukan supaya mudah dilacak keberadaan sang pelaku.
Seusai penerapan gelang tersebut, persentase kasus kekerasan seksual turun.
Pada 2004 hingga 2008, total kekerasan seksual mencapai 14%.
Baca: Pulau Arkeologi Onrust
Baca: Richard Josst Lino (RJ Lino)
Namun, mulai 2008 hingga 2018, persentase tersebut turun hingga mencapai 1,8%.
Soo Jung Lee melacak keberadaan para pelaku kekerasan seksual yang pernah dihukum.
Kemudian Soo Jung Lee membagi dalam beberapa kriteria agar mereka tak mengulangi lagi.
Soo Jung Lee menganjurkan pemerintah memasang gelang pelacak kepada pelaku.
Ketika usulan itu masuk dalam aturan negara, Soo Jung Lee merasa dihargai.
Soo Jung Lee mempunyai tips agar lingkungan lebih baik (kasus kekerasan seksual berkurang, red).
Tips itu ialah dengan memahami otak pelaku kekerasan seksual.
"Masyarakat harus bisa menerima nilai-nilai keberagaman," ujar Soo Jung Lee.
Soo Jung Lee juga berpendapat perempuan seharusnya dibolehkan berpartisipasi mewujudkanya.
”Kita bisa meraih tujuan bersama (lingkungan lebih baik, red) jika sistem sosial diakomodir negara.
Bagi Soo Jung Lee, hal itu menjadi yang terpenting bagi generasi penerus.
Para perempuan bisa lebih waspada jika ada mantan pelaku kekerasan seksual berada di lingkungan mereka.
Baca: Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)
Baca: Organisasi Perempuan Mahardhika: Hentikan Rasisme, Diskriminasi, dan Kekerasan Pada Masyarakat Papua
Tujuan utamanya adalah agar generasi mendatang bisa hidup di lingkungan sosial yang aman.
Soo Jung Lee mengungkapkan dirinya ingin mewariskan sebuah sistem yang baik untuk generasi mendatang.
"Dan tugas saya mewariskan sistem tersebut," tandas Soo Jung Lee.
(TribunnewsWiki.com/Nabila Ikrima)