TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ribuan warga pendatang yang sudah puluhan tahun tinggal di Wamena, Papua, diminta untuk tidak lagi eksodus meninggalkan Papua.
Pascakerusuhan Wamena yang menewaskan 33 orang, ratusan luka-luka, serta ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka dibakar saat kerusuhan terjadi memang memilih meninggalkan Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw meminta warga tidak lagi eksodus meninggalkan Wamena, dan bagi yang sudah mengungsi untuk kembali.
Kapolda Paulus menjamin situasi Wamena serta Jayawijaya secara umum sudah kondusif.
Kapolda juga mengungkapkan, sudah bertemu dengan Gubernur Papua, untuk mencari solusi agar masyarakat jangan lagi takut dan kembali ke Wamena.
Langkah awal yang akan dilakukan guna memulihkan kepercayaan masyarakat untuk kembali ke Wamena, membangun tempat tinggal maupun tempat usaha mereka yang sudah hangus terbakar.
Baca: KEANEHAN Rusuh Wamena: Tanda Khusus, Taruh Bonggol Pisang Depan Rumah, Massa Tak Bakar Rumah
Baca: Rusuh di Wamena, 32 Orang Tewas, Perantau Sembunyi di Gereja, Perusuh Dihalau Pendeta
"Bagi warga yang sudah mengungsi, kembalilah ke Wamena, jangan lagi takut, kami (aparat keamanan TNI-Polri) memberikan jaminan keamanan. Kami ada, kami hadir dan selalu ada serta hadir untuk rakyat, jadi tidak usah takut lagi, kami akan selalu melindungi masyarakat," kata Kapolda usai mengikuti perayaan HUT TNI ke-74 di Markas Kodam XVII Cenderawasih Polimak Jayapura, Sabtu (5/10/2019).
Menurut Kapolda, guna memberikan jaminan keamanan bagi warga Wamena dan wilayah pegunungan lainnya yang berdekatan, saat ini sudah ada sekitar 451 personel Brimob dan TNI yang sudah ditempatkan di sana.
"Jumlah ini akan terus ditambah, sebagai bukti kami memberikan jaminan keamanan. Jadi, mari kembali ke Wamena dan beraktivitas seperti sedia kala," imbau Kapolda.
"Gubernur menyampaikan beberapa masukan serta langkah-langkah dan upaya yang akan dilakukan bersama dalam mengembalikan rasa kepercayaan masyarakat, untuk kembali ke Wamena," ujar Kapolda.
Baca: Dugaan Keterkaitan Penumpang Gelap Demo Jakarta dan Dalang Rusuh Wamena, BIN: Bukan Mahasiswa
Baca: Rusuh Wamena: Kisah Pembuat Bata, Lihat Mayat Bergelimpangan, Minta Diantar Polisi demi Ambil Baju
"Pemulihan tempat tinggal dan tempat usaha menjadi prioritas awal. Namun kemungkinan besar masih yang darurat, belum permanen, mungkin bangunan dari kayu dulu," terang Kapolda.
Kapolda juga menegaskan, bahwa rusuh Wamena tidak ada kaitan dengan suku, agama maupun ras. Namun ulah dari sekelompok orang yang ingin menciptakan kekacauan.
"Kejadian Wamena bukan SARA, tapi didesain keompok tertentu untuk membuat kacau balau," ungkap Kapolda.
Kapolda juga menandaskan, pihaknya sedang mengejar pelaku pembuat hoax yang meresahkan warga di Pegunungan Tengah Papua, sehingga ikut eksodus meninggalkan daerah tersebut.
Baca: Rusuh Wamena, Ribuan Warga Jatim Masih Belum Terevakuasi
Baca: Rusuh Wamena, Buruh Pabrik Tahu Lolos dari Amuk Massa, Sempat Terkepung, Disembunyikan Warga Lokal
"Pelaku hoax lagi dikejar, berikan input kepada kami, dan kami sudah bersinergi dengan Mabes Polri untuk mengejar pelaku. Jadi, kalau ada ancaman harus tinggalkan tempat, itu hanya bohong belaka. Kami ada disitu menjaga masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Komandan Lanus Silas Papare Jayapura Marsma Triwibowo mengatakan, penerbang Hercules dari Wamena ke Jayapura untuk mengangkut pengungsi masih terus berjalan.
"Sesuai perintah komando dari atas, penerbangan untuk pengungsi, dari Wamena menuju Jayapura masih terus berlangsung," ujar Danlanud.
Bantuan untuk pengungsi di Wamena juga diterbangkan pesawat Hercules.
Baca: RUSUH WAMENA, 14 Warga Diselamatkan Warga Asli Papua: Selamat karena Disembunyikan di Rumah
Baca: Rusuh Wamena, Seorang Ibu Sembunyi 6 Jam di Kandang Babi Bersama Putrinya, Rumah Hangus Tak Tersisa
"Bantuan juga masih terus berdatangan, kemarin dari Presiden KSAU, dan yang jelas TNI AU siap mendukung program pemerintah," ucapnya.
Jumlah pengungsi yang diangkut pesawat Hercules dari Wamena menuju Jayapura sudah mencapai 10.096 jiwa.
"Sampai dengan Jumat kemarin jumlah pengungsi 10.096 orang. Sedangkan yang diangkut pesawat Trigana Air dan Wings Air sekitar 4.400 jiwa," ungkapnya.
Danlanud berharap, situasi Wamena cepat pulih, dan masyarakat tidak ada lagi yang eksodus.
Baca: Rusuh Wamena Munculkan Orang-orang Berhati Mulia: Mama Mama Papua & OAP Selamatkan Ratusan Nyawa
Baca: Pasca Kerusuhan, 1470 Warga asal Sumbar yang Tinggal di Wamena, Ingin Pulang Kampung
"Kita harap cepat pulih, tapi kita juga memahami kondisi psikologis masyarakat," ujarnya.