BJ Habibie dalam Kenangan: Pernah Dorong Dua Profesor Nyebur ke Danau Buatan Unhas

BJ Habibie secara sengaja mendorong dua mahaguru besar Prof Ahmad Amiruddin dan Prof Makagiansar ke Danau Unhas Tamalanrea


zoom-inlihat foto
bj-habibie444544.jpg
REPRO: SKK IDENTITAS UNHAS/M DAHLAN ABUBAKAR
Prof DR Ir Ing BJ Habibie (pakai topi) mendorong Prof Ahmad Amiruddin (Rektor Unhas kala itu) dan Prof Makagiansar neyebur ke Danau Unhas Tamalanrea, Mei 1991.


Seorang adalah Prof Dr Makaminan Makagiansar dan seorang lainnya, temannya yang akrab dia sapa “Mas Ahmad”.

Kedatangannya ke Unhas bermaksud menunaikan hajat kedua profesor.

Kisahnya, Makagiansar yang ketika itu menjabat Dirjen Pendidikan Tinggi dan Ahmad Amiruddin yang menjabat Rektor Unhas, berjalan-jalan ke Universitas Paris III Prancis.

“Mir, kalau kamu bangun kampus baru, buat juga danau seperti ini,“ tiba-tiba saja Pak Makagiansar berkata kepada Pak Amir saat melintas di dekat sebuah danau di kampus itu.

“Nanti, kalau danaunya sudah selesai, kita sama-sama nyemplung dalam pakaian kerja,” sambung Makagiansar, tanpa menunggu respon Amiruddin.

10 tahun berlalu, kisah kunjungan melintasi sebuah danau di Universitas Paris III, harus ditunaikan.

Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkapnya: Di Jerman Jadi Direktur MBB Hamburg

Bertepatan dengan Prof Basri Hasanuddin, hajat itu pun diwujudkan.

Empat guru besar menuju Danau Unhas, tepat pada bagian di sebelah timur panggung di belakang Gedung Iptek Unhas, sudah terbangun jembatan kecil menjorok ke danau.

Makagiansar,  Ahmad Amiruddin Amir, diikuti BJ Habibie dan Basri Hasanuddin melangkah di belakangnya.

Tepat di dekat ujung papan jembatan, BJ Habibie yang tetap mengenakan topi bundar seperti ketika bertamu ke Unhas tahun 1974, mendorong Makagiansar yang memeluk Amiruddin di sebelah kanannya.

Boom....keduanya nyemplung ke danau, diawasi beberapa anggota SAR Unhas yang siaga satu dengan satu unit speedboat dengan mesin dalam posisi hidup guna berjaga-jaga.

Momen ini saya abadikan selaku Kepala Humas Unhas seperti yang dimuat dalam buku 50 Tahun (1956-2006) Universitas Hasanuddin.

Melacak Tempat Mandi Kuda

Setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, 21 Mei 1998, menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri, saya yang ketika itu menjadi wartawan Harian Pedoman Rakyat berhari-hari meliput di Parepare.

Tugas saya adalah mendatangi rumah, tempat keluarga Habibie tinggal pada masa kecil.

Mewawancarai orang-orang yang pernah menyaksikan masa kecil Habibie di Parepare.

Yang tidak kalah menarik, saya juga harus melacak lokasi yang biasa dipakai Habibie memandikan kudanya di sebuah desa di dekat Palanro Kabupaten Barru.

Ada sebuah sungai di situ, yang selalu dijadikan oleh Habibie membawa kudanya jika hendak dimandikan.

Saya sudah lupa apa nama desa tersebut.

Tugas saya adalah mendeskripsikan sungai yang tentu saja sudah kian sempit dan bertanya pada orang tua-tua di situ, apakah mereka mengenal nama seorang Habibie puluhan tahun silam.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved